Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Terima Gelar Doktor "Honoris Causa" yang Ke-10, Ini Daftar Lengkapnya

Kompas.com - 02/10/2023, 15:02 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri memiliki gelar kehormatan akademik yang kian bertambah.

Terkini, dirinya baru menerima gelar doktor honoris causa untuk bidang ilmu sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Malaysia, Senin (2/10/2023).

Sampai saat ini, Megawati sudah menerima 10 gelar doktor kehormatan dari luar negeri dan dalam negeri.

Berikut daftarnya: 

1. Honoris causa bidang politik dari Waseda University of Tokyo, Tokyo, Jepang, 29 September 2001

2. Honoris causa bidang politik dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Moskow, Rusia, 22 April 2003

3. Honoris causa bidang politik dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan, 19 Oktober 2015

Baca juga: Megawati Terima Gelar Honoris Causa dari Universitas di Malaysia

4. Honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung, Indonesia, 25 Oktober 2016

5. Honoris causa bidang pendidikan politik dari Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Indonesia, 27 September 2017

6. Honoris causa bidang demokrasi ekonomi dari Mokpo National University, Kota Mokpo, Korea Selatan, 16 November 2017

7. Honoris causa bidang politik dan pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Bandung, Indonesia, 8 Maret 2018

8. Honoris causa bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Fujian, Tiongkok, 5 November 2018

Baca juga: Megawati Mengaku Dirinya Pintar, Sudah Dapat 9 Gelar Honoris Causa, 5 Lagi Masih Antre

9. Honoris causa bidang kemanusiaan dari Soka University Japan, Tokyo, Jepang, 8 Januari 2020

10. Honoris causa bidang ilmu sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Selangor, Malaysia, 2 Oktober 2023

Kemudian, Ketua Umum PDI-P itu juga memiliki dua gelar profesor kehormatan yang diterima pada 2021 dan 2022, yaitu: 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com