Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 16:27 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buku biografi “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” karya Darmawan Prasodjo dirilis dalam versi Bahasa Korea. Peluncuran buku digelar dalam rangkaian Festival Indonesia di Gwanghwamun Plaza, Seoul, Korea Selatan (Korsel), Jumat (29/9/2023).

Adapun Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi sosok inspiratif bagi para pemimpin bangsa-bangsa di dunia.

Untuk diketahui, Darmawan Prasodjo tercatat sebagai Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Lewat buku tersebut, Darmawan menorehkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penulis buku pertama dan terlengkap tentang Presiden Indonesia dalam Bahasa Korea.

Baca juga: PLN Pastikan Kesiapan Listrik Jelang Perhelatan Piala Dunia U-17 di JIS

“Kami merilis buku ‘Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia’ versi Korea karya salah satu anak bangsa, Pak Darmawan Prasodjo," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/1/2023).

"Saya mendorong beliau untuk membuat versi Bahasa Korea, karena memang banyak orang di Korea yang terinspirasi oleh karakter dan gaya kepiemimpinan Presiden Jokowi,” tambahnya.

Dalam biografi tersebut, Darmawan membeberkan narasi holistik karakter serta visi dan misi Presiden Jokowi dalam memetakan mimpi Indonesia dari seluruh rakyat, serta mewujudkannya dalam sebuah kebijakan.

Buku tersebut juga merangkum capaian-capaian Jokowi dalam membangun Indonesia di berbagai bidang. Salah satunya, pemerataan layanan dasar, seperti kesehatan dan pendidikan.

Kemudian, pembangunan ekonomi kerakyatan serta infrastruktur yang menghubungkan jalan-jalan utama di berbagai provinsi untuk kesejahteraan rakyat.

Baca juga: PLN Siap Melantai di Bursa Karbon Indonesia

Setelah kini menjadi Dirut PLN, Darmawan semakin menilik perkembangan ekonomi dari infrastruktur yang dibangun pada masa pemerintahan Jokowi begitu membawa multiplier effect.

"Jalan tol dibangun, seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Mobilitas yang dulunya sulit kini menjadi mudah. Logistik mahal kini menjadi lebih murah. Akses hidup layak yang susah didapat menjadi mudah didapat,” kata Darmawan.

Tidak hanya itu, lanjut Darmawan, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, demand listrik turun. Meski begitu, di sejumlah titik exit toll, ternyata demand listrik meningkat.

“Hal itu karena muncul episentrum ekonomi baru, seperti pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kuliner, wisata, dan industri,” ucap Darmawan.

Baca juga: PLN Ungkap Cara Mengetahui Pencurian Listrik di Rumah

Tidak hanya itu, dirinya pun menceritakan bagaimana batas negara yang dulunya mati, sekarang hidup.

Sebut saja, Aruk dan di Entikong di Kalimantan Barat (Kalbar). Sebelumnya, warga di kedua daerah tersebut harus pergi ke Malaysia untuk memperoleh kebutuhan pokok.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com