"Jadi betul tim penyidik bawa alat penghitung uang dalam proses penggeledahan tersebut," ujar Ali.
Selain uang, tim penyidik juga mengamankan dokumen transaksi uang, pembelian aset, dan barang bukti elektronik.
"Tentu berikutnya tim akan melakukan analisis untuk dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara yang sedang kami lakukan penyelesaiannya dalam proses penyidikan ini," kata Ali.
Sita 12 senpi
Dari proses penggeledahan di rumah dinas Mentan, penyidik KPK juga mengamankan sejumlah barang di antaranya terdapat senjata api (senpi).
Ali Fikri mengatakan, tim penyidik telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait senjata itu.
"Tadi bertanya apakah betul ada senpi? Kami ingin menjelaskan bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah DKI Jakarta," ujar Ali.
Meski demikian, Ali enggan membeberkan lebih lanjut soal legalitas kepemilikan senjata itu.
Menurut Ali, KPK hanya menganalisis sejumlah barang atau benda yang diduga terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
"Nanti, berapa jumlahnya, apakah ada intinya dan lain-lain tentu itu di luar kewenangan dari KPK," tutur Ali.
Baca juga: Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan pihak Polda Metro Jaya sudah menerima pelimpahan senpi tersebut.
Menurut Trunoyudo total ada 12 pucuk senpi yang disita KPK dari rumah Syahrul . Dia mengatakan KPK sengaja menitipkan 12 pucuk senjata itu ke Kepolisian.
"Dari Dirintel Polda Metro Jaya bilang diterima itu (senjata api), sifatnya titipan," ungkap Trunoyudo.
Trunoyudo menambahkan, Polda Metro Jaya akan melakukan pendalaman terkait temuan belasan senjata api itu bersama Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri.
Sementara itu, pihak Mabes Polri masih belum buka suara soal koordinasi terkait senpi temuan dari rumah dinas Mentan tersebut.
Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kepala Baintelkam Polri Komjen Suntana dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri soal ini, namun belum mendapat jawaban.
Kantor Syahrul Yasin Limpo dan Sekjen Kementan digeledah