JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku mengalami alergi debu akibat polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional IV PDI-P pada Jumat (29/9/2023). Ia terdengar batuk satu kali saat menyampaikan pidatonya itu.
"Karena Ibu saja sekarang, ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaaan polusi yang seperti itu," kata Megawati saat berpidato di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Baca juga: Tema Rakernas IV PDI-P soal Pangan, Megawati: Bukan karena Mau Pemilu Ya
Megawati lantas menyoroti soal manfaat pohon dalam menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.
Menurut dia, jumlah pohon pun harus ditingkatkan untuk menghasilkan oksigen yang baik dan tercukupi.
"Padahal, Bapak Presiden, itu harus dilihat efektivitas bahwa yang namanya pohon-pohon besar yang umurnya bisa ratusan tahun, dan berdaun kecil itu lebih efektif untuk menyimpan C02 dan mengeluarkan oksigen," ujar dia.
"Apa artinya? Kalau hanya terhitungkan dengan 1.000 pohon, maka menurut saya sebenarnya jumlah itu harus dinaikkan," kata Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.
Adapun kualitas udara DKI Jakarta pada Jumat pagi ini masuk kategori tidak sehat.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB tercatat di angka 169.
Jakarta berada di peringkat dua dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara itu, kota paling berpolusi di dunia adalah Lahore, Pakistan, dengan indeks kualitas udara berada di angka 188.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 92,3 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 18,5 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.