Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Ajak Relawan Jokowi Segera Gabung ke PSI

Kompas.com - 26/09/2023, 11:14 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep mengajak para pendukung dan relawan Jokowi yang belum berpartai untuk bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ajakan itu Kaesang sampaikan usai dirinya resmi menjadi Ketua Umum PSI, yang diumumkan dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI, di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam.

"Dengan kerendahan hati saya, saya minta bantuan kerja sama dan dukungan para relawan dan pendukung Pak Jokowi yang belum terafiliasi dengan partai tertentu agar menjadikan PSI sebagai rumah bersama, rumah yang ramah bagi para nasionalis muda demi Indonesia maju," ujar Kaesang.

Baca juga: Istimewanya Kaesang, Baru 3 Hari Gabung Langsung Jadi Ketum PSI

Kaesang menjelaskan, pemilih PSI sejauh ini merupakan para nasionalis yang berjiwa muda.

Dia mengatakan, tidak masalah jika seseorang yang sudah tua memilih PSI. Yang terpenting, jiwanya harus muda.

"Mereka kaum nasionalis yang bosan dengan praktik korupsi, praktik diskriminasi," ucapnya.

"Mereka masyarakat Indonesia yang bosan dengan istilah sejahtera dalam kata-kata saja," sambung Kaesang.

Dia menambahkan, orang-orang yang lelah dengan praktik korupsi itu percaya bahwa pembangunan yang Jokowi lakukan harus terus dilanjutkan.

Sementara itu, Kaesang mencoba mengingatkan para relawan Jokowi yang hadir dengan memakai kemeja kotak-kotak hitam dan putih.

Baca juga: Kaesang Tegaskan Gibran Belum Bisa Maju sebagai Cawapres di Pilpres 2024

"Untuk relawan Pak Jokowi, pasti ingat kan dengan pakaian saya ini? Pakaian yang menjadi simbol banyak hal, simbol lahirnya gerakan relawan dalam peta politik Indonesia, simbol antar kelas sosial, sederhana tapi menyatukan, penuh warna tanda riang gembira," jelas Kaesang.

Untuk itu, Kaesang berharap relawan Jokowi bisa ikut merasakan kegembiraan bersama PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com