Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 8 Bulan yang Terkena Gas Air Mata Saat Kericuhan di Rempang, Kini Kondisinya Membaik

Kompas.com - 22/09/2023, 22:41 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan kondisi bayi berusia 8 bulan yang terkena gas air mata dalam konflik penolakan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam.

Awalnya Komnas HAM menyebut menemukan sebuah fakta dari keterangan masyarakat ada korban bayi berusia 8 bulan yang sesak nagas karena gas air mata yang dilontarkan kepolisian.

"Komnas HAM menemukan korban (luka) bayi berusia 8 bulan yang terdampak hebat terkait penggunaan gas air mata pada peristiwa (bentrok) 7 September di sekitar SDN 24 Galang," ujar Komisioner Komnas HAM Saurin P Siagian dalam konferensi pers, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Temuan Komnas HAM: 10 Siswa dan 1 Guru SMP 22 Galang Sesak Nafas Imbas Bentrok di Rempang

Setelah ditelusuri lebih dalam, Komisioner Komnas HAM Putu Elvina mengatakan kondisi bayi sesak akibat gas air mata itu berhasil diselamatkan oleh tim medis.

Komnas HAM melakukan kunjungan dan mewawancarai langsung orangtua bayi dan menggali kondisi bayi tersebut saat terjadi bentrokan.

"Itu benar dinyatakan bahwa bayi tersebut menderita sesak napas hebat karena gas air mata tersebut," katanya.

Putu kemudian menyebut orangtua bayi berlari meminta bantuan dan dibantu oleh seorang marinir yang kebetulan berada di lokasi.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polri Permudah Akses Warga Pulau Rempang Dapat Perlindungan Hukum

Komnas HAM kemudian mencoba melihat secara langsung kondisi bayinya dan kini sudah baik-baik saja.

"Sesudah ke rumah sakit, dan kembali, saat ini dalam kondisi baik," pungkas dia.

Sebelumnya diketahui nama orangtua bayi tersebut adalah Herman, warga Galang yang rumahnya berada tak jauh dari Jembatan 4 Barelang, Batam tempat terjadinya bentrok penolakan PSN Rempang Eco City, 7 September 2023.

Anaknya beriusia 8 bulan bernama Algifari pingsan dan bola matanya memutih lantaran menghirup asap pekat gas air mata yang dilepaskan aparat gabungan TNI-Polri.

Dalam situasi yang tak kondusif, Herman menggendong bayinya merangsek keluar rumah.

Baca juga: Komnas HAM Duga Ada Pengerahan Aparat Berlebihan di Pulau Rempang

Ia berteriak sekeras-kerasnya di tengah kekacauan tersebut.

"Anak saya enggak bisa bernapas, tolong anak saya," seru Herman sepanjang jalan diikuti sang istri di belakangnya.

Wanita yang mengenakan baju kaus merah muda tersebut tak kalah panik dengan Herman. Sebagai ibu, ia mencemaskan anaknya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com