JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) periode 2011-2013 Laksdya TNI (Purn) Soleman B Ponto memberi pesan agar tidak perlu takut terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memegang data "daleman" partai politik (parpol). Ponto meminta publik bersikap biasa saja.
Hal tersebut Ponto sampaikan dalam program Satu Meja Kompas TV, seperti dikutip pada Jumat (22/9/2023).
"Enggak usah takut lah. Biasa itu," ujar Ponto.
Ponto menjelaskan, tidak akan terjadi apa-apa hanya karena Jokowi memegang data arah parpol dari intelijen.
Apalagi, intelijen akan tetap terus bekerja, mau ditakuti masyarakat, ataupun tidak ditakuti.
Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Kirim Surat ke DPR, Desak Gunakan Hak Angket ke Jokowi soal Intelijen
"Mau ditakuti, enggak ditakuti, intelijen itu tetap bekerja. Dan prinsip intelijen tidak kelihatan, belum tentu dia tidak ada. Kalau ada pun, belum tentu itu bentuknya. Lalu mau diapain?" ungkap dia.
"Mau ditakuti? Kalau ditakuti ya belum tentu dia ada kok. Ndak ditakuti ya dia juga bisa ada. Jadi biasa-biasa saja (menyikapinya)," sambung Ponto.
Sementara itu, Ponto mengingatkan bahwa intelijen memang melaporkan segala hal, termasuk harga cabai keriting sekalipun.
Ponto menyebut, ketika masih menjabat sebagai Kepala BAIS TNI, dirinya melaporkan harga cabai keriting di semua pasar induk setiap pukul 08.00 pagi dan 20.00 malam.
Baca juga: Jokowi Tanam Beringin Kembar di Istana Presiden IKN, Punya Makna Keagungan
"Itu saya laporan pagi jam 8 pagi, jam 8 malam, cabai keriting di seluruh pasar induk, kita laporin itu. Tapi nanti di belakang itu kan kita akan dapat banyak kenapa hari ini (harganya) naik (tapi) besok enggak? Kan gampang itu," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengaku telah mengetahui apa yang diinginkan oleh partai-partai politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini ia sampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.
Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.