Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Imin Bentuk Tim Pemenangan, Ini Nama-nama Anggotanya

Kompas.com - 22/09/2023, 15:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membentuk tim pemenangan pengganti tim 8.

Bakal calon presiden, Anies Baswedan, mengatakan, tim dengan nama Badan Pekerja Anies-Muhaimin (Baja Amin) tersebut berisi 15 orang.

"Baja Amin nanti yang akan mewakili masing-masing pihak, (di dalamnya ada perwakilan) 3 partai, (dan perwakilan) capres maupun cawapres di dalam berkomunikasi internal maupun eksternal," kata Anies di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2023).

Baca juga: Tim Pemenangan Anies-Cak Imin Resmi Dibentuk, Diberi Nama Baja Amin

Anies merinci, 15 orang tersebut terdiri dari 3 orang dari Partai Nasdem, 3 orang dari PKS, dan 3 orang dari PKB. Lalu, 3 orang dari calon presiden, dan 3 orang dari calon wakil presiden.

Anies bilang, tim pemenangan ini juga memiliki anggota penasehat dari beberapa anggota tim 8 yang sebelumnya dibentuk sebagai badan pemenangan.

"Di sini nanti ada penasihat, penasihat di Baja ini adalah Pak Shohibul Imam, kedua Pak Sugeng Suparwoto, dan ketiga Pak Dadang Juliantara, yang kemarin tiga-tiganya berada di Tim 8 sekarang menjadi penasihat bagi kita," tutur Anies.

Baca juga: Anies-Cak Imin dan Parpol Pendukung Kick Off Tim Pemenangan Presiden

Lebih lanjut, Anies menyatakan penunjukan ketua tim dan perwakilan dari bakal capres-cawapres masing-masing 3 orang akan diumumkan kemudian.

Berikut ini anggota Baja Amin dari masing-masing partai:

Partai Nasdem

Dossy Iskandar, Suyoto, dan Willy Aditya.

PKS

Rozaq Asyhari, Muzzammil Yusuf, dan Wibowo.

PKB

Nihayatul Wafiroh, Syaiful Huda, dan Lukmanul Khakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com