Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 14:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi soal wacana yang berbedar terkait menduetkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia mengatakan bahwa pihaknya hingga kini belum bisa menemukan solusi penggabungan tersebut. 

Sebab, kedua tokoh itu sama-sama diusung sebagai bakal calon presiden (capres) oleh gabungan partai politik yang berbeda.

"Hanya soal memang kita sama-sama sudah dicapreskan dan itu sudah keputusan resmi partai masing-masing. Itu yang saya belum ada pemikiran. Kita belum kepikiran bagaimana solusinya ya," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: KPU Ajukan 2 Opsi Pendaftaran Paslon, TPN Ganjar: Visi-Misi Capres Jadi Sebelum Akhir Bulan

Habiburokhman menjelaskan bahwa Prabowo sudah didukung oleh Partai Gerindra dan beberapa partai politik lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Kondisi yang sama juga terjadi pada Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-P dan beberapa partai politik lain.

"Tentu kita tidak akan memaksakan diri. Enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres, ibaratnya bisa maju dua-duanya," ujar Habiburokhman.

Oleh sebab itu, Wakil Ketua Komisi III DPR ini melihat peluang Prabowo dan Ganjar pada Pilpres 2024 adalah saling berkontestasi.

Meski demikian, ia menjamin kontestasi antar kedua bakal capres tersebut akan berlangsung secara damai.

Baca juga: Diwacanakan Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo: Partai Saya Agak Kuat Sekarang, Jangan Berandai-andai

Sebab, menurutnya, antara Gerindra dan PDI-P memang sama-sama memiliki tujuan untuk melanjutkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi, kalau toh kita akhirnya bisa bertanding, bertandingnya pun dalam semangat persaudaraan karena frekuensi besarnya sama," kata Habiburokhman.

Sebelumnya, peluang duet Ganjar dan Prabowo dalam Pilpres 2024 kembali mengemuka.

Ganjar pun mengaku tak masalah jika berduet dengan Prabowo. Ia menganggap hal itu mungkin saja terjadi, apalagi hari ini proses tahapan Pemilu belum sampai pada pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU, semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar singkat saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat pada 20 September 2023.

Baca juga: PPP Sebut Wacana Duet Ganjar-Prabowo Tak Capai Titik Temu, Sama-sama Ingin Capres

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bawaslu Akan Rekrut Pengawas Pemungutan Suara via Pos di Hong Kong dan Makau

Bawaslu Akan Rekrut Pengawas Pemungutan Suara via Pos di Hong Kong dan Makau

Nasional
Firli Bahuri Tersangka Korupsi, Ajudan Ditarik KPK

Firli Bahuri Tersangka Korupsi, Ajudan Ditarik KPK

Nasional
Otto Hasibuan Gabung TKN Prabowo-Gibran, Langsung Jadi Wakil Ketua

Otto Hasibuan Gabung TKN Prabowo-Gibran, Langsung Jadi Wakil Ketua

Nasional
Terima Aspirasi Anak Muda Merauke, Ganjar Janji Perbanyak 'Creative Hub' untuk Mudahkan Cari Kerja

Terima Aspirasi Anak Muda Merauke, Ganjar Janji Perbanyak "Creative Hub" untuk Mudahkan Cari Kerja

Nasional
KPK Tak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

KPK Tak Beri Bantuan Hukum ke Firli Bahuri

Nasional
Bawaslu Ungkap Kerawanan Pencoblosan Pemilu 2024 lewat Pos di Hong Kong dan Makau

Bawaslu Ungkap Kerawanan Pencoblosan Pemilu 2024 lewat Pos di Hong Kong dan Makau

Nasional
Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Kedua di Gresik 

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Kedua di Gresik 

Nasional
Ditanya Solusi Damaikan Papua, Ganjar Tekankan Pentingnya Keadilan

Ditanya Solusi Damaikan Papua, Ganjar Tekankan Pentingnya Keadilan

Nasional
Pelanggaran Kampanye di Media Sosial, Bagaimana Aturan dan Sanksinya?

Pelanggaran Kampanye di Media Sosial, Bagaimana Aturan dan Sanksinya?

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

Nasional
Kampanye di Bogor, Anies Janji Bangun Transportasi Umum yang Lebih Luas dan Terjangkau

Kampanye di Bogor, Anies Janji Bangun Transportasi Umum yang Lebih Luas dan Terjangkau

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Harap Netralitas Aparat Bukan Hanya 'Lip Service'

TPN Ganjar-Mahfud Harap Netralitas Aparat Bukan Hanya "Lip Service"

Nasional
Pulang Kampanye dari Bogor, Anies Pilih Naik KRL

Pulang Kampanye dari Bogor, Anies Pilih Naik KRL

Nasional
Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium

Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium

Nasional
Pemerintah RI Hapus Kamerun dari Negara 'Calling Visa', Faktor Ekonomi Jadi Pertimbangan

Pemerintah RI Hapus Kamerun dari Negara "Calling Visa", Faktor Ekonomi Jadi Pertimbangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com