Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Husen Mony
Dosen

Mengajar Komunikasi Politik & Jurnalistik/Penulis

Agenda Media, Program Bakal Capres, dan Respons Netizen

Kompas.com - 22/09/2023, 08:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MCCOMBS dan Daniel Shaw menyajikan teori terkait kemampuan media, yaitu teori agenda setting tahun 1973, melalui publikasi berjudul The Agenda Setting Function of The Mass Media.

Pada praktik operasional media, teori tersebut menjelaskan bahwa melalui pemberitaannya tentang suatu peristiwa, media memproduksi agenda yang disebutnya sebagai agenda media.

Dari agenda media tersebut memungkinkan terbentuk agenda publik, yang memang diharapkan sama atau saling mendukung. Artinya, ada kesatuan agenda, antara media (produsen berita) dengan publik (konsumen berita).

Pada posisi ketika peristiwa yang diberitakan berkaitan dengan realitas politik kekuasaan, maka kesesuaian agenda media dan agenda publik tersebut diharapkan bermuara pada pembentukan agenda kekuasaan.

Kesimpulannya adalah bahwa agenda media membentuk agenda publik, dan pada derajat tertentu, terbentuklah agenda kekuasaan, yang mana ketiganya berada dalam nada yang sama.

Aktualitas dari teori agenda setting tersebut, sepertinya mulai menemukan tempatnya, dalam konteks perhelatan menuju pilpres 2024 nanti terkait dengan harapan dimunculkannya visi, misi, dan program kerja para bacapres yang ingin didengar publik.

Melalui pemberitaan media, para kandidat yang masuk dalam bursa bacapres sudah jauh-jauh hari “didesak” agar segera menyampaikan program kerjanya kepada publik.

Desakan-desakan melalui pemberitaan tersebut kemudian dikuatkan oleh publik, melalui pendapat dan atau pandangan yang diproduksi oleh para pengamat, analis politik, akademisi, atau siapa pun yang interest kepada suksesi pilpres.

Terlepas dari siapa yang memulai duluan, agenda media dan agenda publik berkelindan memaksa para kandidat yang ada, entah melalui pesan yang ditujukan langsung kepada mereka, atau melalui pesan melalui partai politik pengusung untuk segera menyampaikan program kerjanya.

Apa yang akan mereka lakukan jika nanti terpilih menjadi presiden 2024-2029 nanti?

Para bacapres serta partai koalisi mereka yang setiap harinya berbicara dalam bahasa program “perubahan” dan program “keberlanjutan” dipaksa menguraikan makna perubahan dan keberlanjutan tersebut dalam bahasa konkret.

Kira-kira program konkretnya nanti seperti apa? Hal ini untuk menghindarkan bangsa dari kemungkinan terpilihnya pemimpin tanpa pogram kerja yang jelas.

Publik ingin melepaskan diri atau harus dilepaskan dari politik dagang sapi, politik “beli kucing dalam karung”, yang kerap mendominasi setiap perhelatan demokrasi kita.

Tuntutan agar program kerja para kandidat harus segara disampaikan sekaligus untuk melucuti perilaku politisi yang lebih mementingkan mempersolek diri dengan narasi, gesture, dan perilaku yang tidak substantif.

Demokrasi prosedural yang termanifestasi dalam bentuk pemilihan umum, harus naik kelas. Salah satu cerminan dari demokrasi kita naik kelas adalah ketika para kandidat yang akan berkontestasi segera menyampaikan jauh-jauh hari program kerjanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com