Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Husen Mony
Dosen

Mengajar Komunikasi Politik & Jurnalistik/Penulis

Agenda Media, Program Bakal Capres, dan Respons Netizen

Kompas.com - 22/09/2023, 08:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tujuannya agar publik bisa mengkritisi, mengalisis, merasionalisasi relevansinya dan manfaatnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara ini.

Sebab, Indonesia adalah kapal yang diharapkan tetap berlayar dalam rentang ratusan, bahkan ribuan tahun ke depan. Oleh karena itu, isi kepala nahkoda kapal Indonesia perlu segera diperdengarkan untuk kemudian diuji.

Berbulan-bulan lamanya agenda media dan agenda publik mendesak hal itu, kini mulai tampak hasilnya.

Perdana, kita melihat para bacapres yang masuk dalam bursa mulai tampil di media untuk berbicara secara terbuka kepada publik terkait program kerja mereka sebagai calon presiden.

Pada program Mata Najwa di Trans TV yang ditayangkan secara live dari Universitas Gadjah Mada (UGM), boleh dikatakan para bacapres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tampil perdana mengemukakan rencana-rencana kerjanya sebagai presiden, jika terpilih nanti.

Satu per satu mereka dieksplorasi oleh Najwab Sihab (sebagai host) dibantu oleh para akademisi dari UGM, aktivis kampus, serta mahasiswa dari kampus UGM dan sekitarnya.

Masing-masing dari mereka juga secara gamblang menyampaikan isi pikiran mereka.

Sampai pada tahapan itu, saya melihat bahwa agenda media dan agenda publik berhasil “memaksa” agenda kekuasaan (atau setidaknya calon penguasa) agar dapat sejalan dengan mereka.

Baik Prabowo, Ganjar, maupun Anies, sebagai representasi dari “pemilik” agenda kekuasan, nampaknya merespons keinginan publik tersebut dengan baik.

Hasilnya mereka mau berbicara dan kita akhirnya bisa mendengarkan arah pikiran mereka tentang berbagai permasalahan bangsa ini.

Apa yang terungkap di program Mata Najwa tentu masih sebatas kulit luar. Namun sebagai permulaan, kita patut bersyukur sebab puzzle-puzzle pemikiran mereka tentang “proyek ke-Indonesiaan” dalam lima tahun kepemimpinan ke depan, mulai terkuak.

Perlahan namun pasti, kita mengharapkan sekaligus tetap mendorong (menekan dalam bentuk mengkonstruksi agenda media dan agenda publik) dalam waktu tidak terlalu lama, pemikiran-pemikiran itu makin terkuak lagi dalam ekspose publik.

Gagagasan yang terungkap

Sebut saja, misalnya, Anies Baswedan dalam program Mata Najwa tersebut mengungkapkan tentang mengimplementasikan rasa “keadilan dan kesetaraan” dalam berbagai kebijakannya nanti.

Contohnya, jaminan akses kesehatan bagi ibu hamil sampai anaknya bisa aktif, pendidikan bisa diakses oleh semua orang sampai tingkat perguruan tinggi, membuka lapangan kerja yang banyak dan mudah diakses dengan cara menambah kota sebagai pusat perekonomian, menurunkan harga bahan pokok, kepastian penegakan hukum dengan fokus pada pemberantasan korupsi, serta akan mensejahterakan petani.

Ganjar Pranowo mengungkapkan pikirannya, jika nanti terpilih menjadi presiden 2024-2029, maka upaya yang akan dilakukan adalah menghapus kemiskinan, menjaga stabilitas harga bahan pokok, penguatan SDM agar lebih produktif, infrastruktur yang sudah ada ditingkatkan nilai tambahnya, melakukan hilirisasi industri supaya menjadi kelas dunia, mengembalikan kelestarian alam, serta memperkuat jejaring pengaman sosial.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com