Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dilaporkan terkait Isu Prabowo Cekik Wamentan, Hasto: Monggo, Kita Taat Hukum

Kompas.com - 21/09/2023, 18:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan taat kepada hukum jika dilaporkan karena melegitimasi isu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi di rapat kabinet.

"Ya monggo, kita taat kepada hukum," kata Hasto saat ditemui di Bogor, Kamis (21/9/2023).

Hasto menyebut, ia hanya menyampaikan peribahasa saat menanggapi isu tersebut. Ia pun tidak mau berkomentar lebih jauh mengenai laporan tersebut.

"Ya ada asap tanpa api, kalau mau diproses hukum, itu kan peribahasa kita. Jadi ketika ditanya, saya hanya mengungkapkan peribahasa," tutur Hasto.

Baca juga: Relawan Prabowo Ancam Laporkan Sekjen PDI-P hingga Penyebar Hoaks Isu Tampar dan Cekik Wamen

Sebelumnya diberitakan, Relawan Prabowo Mania 08 berencana melaporkan sejumlah pihak yang diduga menyebarkan hoaks terkait isu penculikan Wamentan oleh Prabowo.

"(Melaporkan) RSK dan para penyebar hoaks. Dan tidak kalah penting, kawan-kawan tim hukum kita akan melakukan upaya hukum juga terhadap Hasto," ujar Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer (Noel) dalam jumpa pers di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

"Karena kita lihat dari pernyataannya di media terkenal republik ini, pernyataan Hasto itu seakan-akan melegitimasi kebohongan yang dilakukan oleh ALF dengan, 'kalau tidak ada asap, tidak mungkin ada api'. Artinya apa yang disampaikan melegitimasi apa yang dilakukan oleh ALF ini, itu sendiri," sambungnya.

Baca juga: Wamentan Diisukan Ditampar Prabowo di Istana, Kementan Bantah Ada Rapat Bersama

Selain Hasto, Noel akan melaporkan 2 orang lainnya dalam kasus dugaan hoaks ini. Mereka adalah RSK selaku CEO Kanal Anak Bangsa TV dan ALF selaku pemilik/host Seword TV.

Keduanya disebut diduga memproduksi video di channelnya masing-masing terkait isu Prabowo mencekik dan menampar Wamentan itu.

Rencananya, relawan Prabowo tersebut melaporkan RSK dan ALF terlebih dahulu ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023) besok. Sedangkan Hasto baru akan dilaporkan pekan depan, setelah relawan Prabowo menyiapkan berkas hukumnya.

Noel mengaku tadinya tidak mau menempuh langkah hukum. Akan tetapi, RSK selaku pihak yang diundang oleh relawan Prabowo untuk datang meminta maaf, tidak jadi datang siang ini.

Noel pun mengaku tidak berkomunikasi dengan Prabowo terlebih dahulu terkait rencana pelaporan Hasto dkk ini.

"Ini kan berita keonaran, berita kebohongan, jadi tidak ada kaitan. Kalau soal Pak Prabowo itu kan persoalan nama baik. Dia kan... Kita tidak bicara tentang pencemaran nama baik. Kita bicara tentang berita bohong, keonaran yang disampaikan ke publik," kata Noel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com