Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi 2 Kali Kunker Tak Pakai Pesawat Kepresidenan, Istana Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 21/09/2023, 14:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dalam perjalanan kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi dalam dua hari terakhir.

Pada saat kunker ke daerah, biasanya Presiden Jokowi naik pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang berwarna merah dan putih.

Namun, dalam kunker ke Jawa Tengah pada Rabu (20/9/2023) dan ke Kalimantan Timur pada Kamis (21/9/2023) Kepala Negara naik Pesawat Boeing 737-400 TNI AU yang berwarna putih abu-abu.

Lantas ke mana pesawat resmi kepresidenan yang biasa membawa Presiden Jokowi?

Baca juga: Kunjungi Persemaian Mentawir, Jokowi Sebut Jutaan Bibit Pohon Siap Ditanam di IKN

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, pesawat kepresidenan Indonesia-1 saat ini sedang dalam perawatan (maintenance) berkala.

"Ada perawatan berkala yang sangat detail. Perawatan yang sifatnya berkala," ujar Bey ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Bey belum memastikan sampai kapan perawatan pesawat kepresidenan itu selesai.

Namun, ia memastikan bahwa tidak ada kerusakan dalam pesawat tersebut.

"Memang ini berkala saja perawatan. Maintenance. Perawatan berkala seperti ini biasa kan dilakukan. Tidak ada kerusakan ya," katanya.

Baca juga: Prabowo Bakal Lanjutkan Program Jokowi, KIM Mulai Godok Materi Kampanye

Oleh karena itu, menurut Bey, untuk kunker ke daerah dalam beberapa waktu ke depan Presiden Jokowi akan menggunakan pesawat TNI AU.

Kemudian, untuk perjalanan ke luar negeri, Kepala Negara akan menggunakan Boeing 777 Garuda Indonesia.

"Kalau jarak jauh kan pakai Boeing 777 Garuda itu. Tidak masalah. Hanya saja, untuk kunker dalam negeri pakai pesawat TNI AU dulu," ujarnya.

Adapun pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Indonesia One merupakan pesawat Boeing 737-800 dengan kode registrasi A-001 yang secara legal di bawah kepemilikan Sekretariat Negara RI dan dioperatori oleh TNI Angkatan Udara.

Pengadaan pesawat ini dilakukan dengan anggaran 2010/2011, tetapi baru beroperasi pada April 2014.

Baca juga: Koalisi Indonesia Maju Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Jokowi

Dibeli dengan harga 91,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun, Indonesia One tergolong Boeing Business Jet 2 (BBJ2). Sehingga, konfigurasinya lebih lapang.

Indonesia One dilengkapi dengan interior kabin yang terdiri atas sebuah meeting room VVIP, kamar kenegaraan VVIP, 12 kursi eksekutif, 54 kursi staf, dan beberapa kursi untuk kru kabin.

Pesawat tersebut dibatasi hanya dapat mengangkut 67 orang, kurang separuh dari konfigurasi komersialnya.

Karena beban yang berkurang, Indonesia One mampu terbang 1.500 kilometer lebih jauh ketimbang tipe komersialnya.

Seperti Boeing 737-800 pada umumnya, Indonesia One yang dilengkapi sepasang mesin CFM56-7 itu memerlukan landasan pacu setidaknya 2.000 meter untuk take off dan landing.

Baca juga: Kunjungi IKN Hari Ini, Jokowi Akan Lakukan Ground Breaking Hotel Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com