Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Indonesia Maju Pastikan Prabowo Lanjutkan Program Jokowi

Kompas.com - 21/09/2023, 09:22 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan, bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto bakal melanjutkan program-program yang telah dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Lodewijk usai mengadakan rapat dengan para Sekjen dan elite Partai Politik pendukung Prabowo Subianto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.

Diketahui, Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024 didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan Partai Garuda.

Partai Demokrat juga diketahui telah menyatakan dukungannya untuk pencalonan Prabowo Subianto. Tetapi, dukungan resmi bakal disampaikan usai menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas), Kamis (21/9/2023) ini.

Baca juga: Koalisi Prabowo Godok Konten untuk Visi-Misi hingga Kampanye pada Pilpres 2024

"Program yang diusung oleh Pak Prabowo adalah program kelanjutan dari program Pak Jokowi," kata Lodewijk dalam konferensi pers, Rabu malam.

Menurut Lodewijk, partai-partai yang tergabung dalam KIM pun tengah menggodok konten untuk dipakai Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Lodewijk mengatajan, KIM tengah mengebut proses penyusunan konten untuk visi-misi Prabowo Subianto melaksanakan program yang juga telah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi.

"Artinya, fondasi utamanya adalah apa yang telah dibentuk oleh Pak Jokowi ya, kita tinggal lanjutkan," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

Baca juga: Ditanya Peluang Diduetkan dengan Prabowo, Ganjar: Sebelum Ditetapkan KPU, Semua Bisa Terjadi

Namun demikian, Lodewijk mengungkapkan, Prabowo sendiri memiliki 17 program prioritas yang bakal dikerjakan jika terpilih menjadi Presiden.

Oleh karenanya, bakal ada penyesuaian antara program prioritas tersebut dengan keberlanjutan program yang telah dijalankan Presiden Jokowi.

"Kita ada 17 program prioritas, akan dilihat bagaimana, apakah lebih kepada bidang ekonomi, kita akan lihat, situasi yang akan menentukan. Karena memang narasi yang harus dibangun tadi harus relevan," ujar Lodewijk.

Baca juga: Gabung Koalisi Prabowo, Akankah Demokrat Usulkan AHY Jadi Cawapres? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Jemaah Haji Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com