JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat bakal merapat ke Koalisi Indonesia Maju mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Sebelumnya, partai bintang mercy itu tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mendukung pencapresan Anies Baswedan.
Namun, akhir Agustus kemarin, Demokrat hengkang dan mencabut dukungan dari Anies. Sebabnya, Anies menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Demokrat mengeklaim, Anies telah lebih dulu meminta ketua umum partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jadi calon RI-2. Penunjukan Muhaimin sebagai bakal cawapres pun disebut sebagai keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Baca juga: Demokrat Bergabung ke Prabowo dan AHY Hilang dari Bursa Cawapres Ganjar
Saat ini, Demokrat memang belum resmi menyatakan dukungan buat Prabowo. Sikap Demokrat terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 akan diumumkan oleh AHY dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai, Kamis (21/9/2023).
Kendati demikian, AHY dan ayahnya yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah bertemu dengan elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023).
Hadir dalam pertemuan itu, Prabowo sebagai bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta. Keempat partai ditambah Partai Bulan Bintang (PBB) merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku, partainya bergabung ke Koalisi Indonesia Maju demi kepentingan bangsa dan negara.
"Kami sudah menelusuri semua kemungkinan dan kami memilih mendukung Pak Prabowo Subianto," kata Herzaky saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/9/2023).
Demokrat pun mengaku tak memaksakan diri untuk mengajukan nama AHY sebagai bakal cawapres. Herzaky membantah anggapan yang menyebut bahwa AHY menargetkan kursi bakal cawapres untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
"Tidak ada pembicaraan mengenai cawapres, apalagi menawarkan atau meminta jabatan cawapres," kata Herzaky kepada Kompas.com, Rabu (20/9/2023).
Herzaky mengaku, ketika berkoalisi dengan Partai Nasdem dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan pun, Demokrat tak pernah meminta Anies menunjuk AHY sebagai cawapresnya.
Diklaim oleh Herzaky, partainya bergabung ke Koalisi Indonesia Maju karena punya kesamaan pandangan, kesamaan platform, perjuangan keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran.
Demokrat juga mengaku menghormati partai-partai yang sudah lebih dulu bergabung di koalisi pendukung Prabowo itu.
"Tujuan kami ingin menang bersama Pak Prabowo untuk Indonesia yang adil dan makmur. Ini yang ditekankan Ketum AHY. People’s first," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.