Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Bicara Banyak Hal di Hadapan Mahasiswa, Mulai dari Konflik Agraria hingga Petugas Partai

Kompas.com - 19/09/2023, 08:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Ganjar beralasan, membuka data menjadi krusial untuk kepentingan riset di masa depan. Dengan data yang benar, maka keluaran (output) atau solusi yang dihasilkan pun mampu menangani masalah.

Pun penting agar publik mau patuh saat diminta memakai masker dan mencuci tangan, maupun menerapkan protokol-protokol kesehatan yang lain. Meskipun ia tahu, risikonya Jawa Tengah saat itu akan menjadi provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 paling banyak.

"Bagaimana kita integrasikan komunikasi publik ketika kemudian sudah ada caranya, (saya waktu itu bilang ke warga), 'bapak, ibu harus di rumah, harus pakai masker. Besok saya lewat sini, bapak, ibu enggak pakai, tak bubarin ini'," katanya.

Ganjar tidak memungkiri bahwa keputusannya disorot oleh banyak pihak. Bahkan, pengelola data di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) empat kali datang ke Jawa Tengah untuk menemuinya terkait hal itu.

Ia sampai berdebat habis dengan Menteri Kesehatan hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali meneleponnya.

"Saat itulah terjadi perdebatan keras dengan Menkes dan akhirnya Pak Luhut telepon saya, 'Pak Ganjar, menurut Anda data harus dibuka?'. Jangan kita membohongi siapapun. Kalau gitu kita buka, ini untuk kepentingan riset juga, lho, Pak," jelas dia.

Baca juga: Singgung soal Bentrok di Pulau Rempang, Ganjar: Mitigasi Konfliknya Kurang

Di saat yang sama, Ganjar juga membahas kebijakan yang dia ambil mengenai redistribusi tanah hingga Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berasal dari China di Jawa Tengah.

Sempat jengkel

Di akhir acara tepatnya saat sesi wawancara cegat pintu, Ganjar sempat jengkel karena diteriaki seorang mahasiswa.

Pasalnya, Ganjar yang tengah menjawab pertanyaan awak media harus berhenti dua kali karena teriakan mahasiswa, yang posisinya berada jauh di belakang kamera.

"Pak, jadi presiden ngutang lagi enggak pak? Utangnya ditambah enggak Pak kalau jadi presiden?" celetuk mahasiswa tersebut, Senin.

Ganjar yang tengah berbicara tentang fokusnya usai selesai menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, lantas berhenti sesaat. Ia merasa terganggu dengan teriakan yang arahnya jauh di depan dia.

"Ya, saya sudah berjanji saya akan mulai aktif setelah saya pensiun menjadi gubernur. Sekarang saya sudah pensiun, maka saya mencoba untuk bisa hadir dari semua undangan yang ada," kata Ganjar.

Baca juga: Mahasiswa UI ke Ganjar: Jika Terpilih, Bapak Jadi Petugas Rakyat atau Boneka Megawati?

"Saya paham tidak semuanya bisa saya hadir. Tapi ini penting untuk bisa menjelaskan memberi... Sebentar, sorry sorry, agak terganggu saya," katanya memotong penjelasan.

Tak berhenti di situ, mahasiswa itu kembali berteriak saat Ganjar menjelaskan pendidikan holistik, mulai dari pembenahan fasilitas, akses yang mudah, hingga kesejahteraan guru.

Namun kali ini, teriakan itu ditanggapi oleh Ganjar. Ganjar meminta mahasiswa tidak berteriak saat sesi doorstop berlangsung karena akan menggangu.

Ia menyampaikan, akan memberikan waktu bagi mahasiswa itu untuk berbicara dengannya usai sesi doorstop. Saat menanggapi, Ganjar terlihat memanggilnya berkali-kali dengan raut wajah tegas.

"Sabar dulu bro, nanti ketemu saya ya. Bro, bro nanti ketemu saya ya, ketemu saya di sini. Jangan teriak, ganggu. Ketemu aja, saya kasih kesempatan kok," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com