Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar “Dipukuli” Rekan Sesama PDI-P Sebelum Jadi Bakal Capres

Kompas.com - 18/09/2023, 13:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyinggung soal perjalanannya dicalonkan sebagai presiden Pemilu 2024 oleh PDI Perjuangan.

Ganjar bilang, sebelum resmi diumumkan sebagai capres PDI-P pada April 2023, dirinya sempat disentil oleh rekan partainya sendiri.

Ini Ganjar sampaikan dalam kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), ketika menjawab seorang mahasiswa yang bertanya apakah ia bakal tunduk pada partai jika kelak terpilih sebagai presiden.

“Kalau Anda googling di media, sebelum saya dicalonkan, yang ‘mukulin’ saya siapa?” tanya Ganjar ke mahasiswa yang hadir di kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Ganjar: Saya Kader Partai, Tapi Presiden dan Gubernur Bukan...

Ganjar lantas menyebut bahwa sebelumnya, di internal partai banteng, tidak hanya dirinya yang digadang-gadang jadi bakal capres Pemilu 2024. Saat itu, ada nama Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Pada masa itulah, ia berulang kali dikritik, bahkan diserang oleh rekan sesama PDI-P. Namun, Ganjar mengaku, ini dinamika yang biasa terjadi di internal partai.

“Saya digebukin oleh teman sendiri dan itu buat kami biasa aja wong belum putus kok. Belum putus, dinamika seperti itu saya nikmati, biasa saja,” ujarnya.

Ganjar mengakui bahwa ia merupakan kader PDI-P. Namun, ketika menjadi gubernur ataupun presiden, rakyat tetap yang utama.

Politikus PDI-P itu mengeklaim bahwa dirinya hampir tak pernah membuat kebijakan yang dengan sengaja menguntungkan partainya sendiri.

“Kalau dari saya, tentang saya, apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya hanya berpihak pada partai saya, mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan itu,” katanya.

Ganjar mengatakan, kinerjanya sebagai pemimpin dapat dilihat dari rekam jejaknya memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun terakhir.

“Simpel aja, kalau aku bicara itu kan next, kalau itu next habis ini ya enggak tahu,” kata Ganjar.

“Tapi saya minta kamu lihat 10 tahun saya (jadi Gubernur Jawa Tengah), 10 tahun bukan waktu pendek dan 10 tahun itu artinya saya terpilih dua kali,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Ganjar Ingin Buka Data Saat Covid-19, Harus Debat dengan Menkes

Adapun Ganjar merupakan bakal capres PDI-P yang dideklarasikan pada April 2023. Hingga kini, pencapresan Ganjar didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan dua partai politik non Parlemen yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hanura.

Selain Ganjar, Prabowo Subianto juga telah dideklarasikan sebagai bakal capres Partai Gerindra. Prabowo didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan dua parpol non Parlemen yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Ada pula Anies Baswedan yang dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com