JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai bergabungnya Demokrat ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebagai ajang reuni.
Koalisi tersebut diketahui mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres). Demokrat sendiri sudah dua kali masuk ke barisan pengusung Prabowo di pilpres sebelumnya.
Baca juga: PDI-P Hormati Sikap Demokrat yang Pilih Gabung Koalisi Prabowo
"Sepertinya Demokrat ingin reuni dengan Prabowo karena dua kali Pilpres 2014 dan 2019," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/9/2023).
"Demokrat juga mendukung prabowo," tambahnya.
Diketahui, saat Pilpres 2014, Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, diusulkan sebagai pasangan capres-cawapres oleh Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Partai Bulan dan Bintang (PBB).
Baca juga: Demokrat Pilih Dukung Prabowo ketimbang Ganjar, PPP: Mau Apa Lagi?
Sementara itu, Demokrat menjadi partai pendukung Prabowo bersama Partai Aceh.
Adapun pada Pilpres 2019, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, diusung oleh Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, dan Berkarya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan selamat datang kepada Partai Demokrat yang telah masuk ke dalam barisan pengusung Prabowo.
"Ahlan wa sahlan saudaraku Partai Demokrat bergabung ke KIM," kata Zulhas.
Adapun Partai Demokrat telah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) usai Anies Baswedan menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bacawapresnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.