Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabungnya Demokrat ke Barisan Pendukung Prabowo Dinilai Tak Beri Pengaruh Apa Pun ke Koalisi Lain

Kompas.com - 18/09/2023, 08:24 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, dukungan Demokrat untuk Prabowo Subianto tidak berpengaruh apa pun terhadap koalisi lain.

Ia mengatakan, kemenangan kontestan saat Pemilhan Presiden (Pilpres) 2024 ditentukan oleh banyaknya dukungan masyarakat, bukan banyaknya dukungan partai politik.

"Karena mekanisme pemilihan presiden one man one vote. Bukan dipilih parlemen," kata Adi saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Baca juga: Gemuknya Koalisi Prabowo jika Demokrat Gabung, Didukung 4 Parpol Parlemen

Dua kongsi politik lain, yakni PDI-P dkk dan Partai Nasdem dkk, imbuh dia, saat ini pun terus berupaya untuk memperkuat dukungan kepada masing-masing bakal calon presiden (bacapres) yang mereka usung.

Di sisi lain, ia berpandangan, bergabungnya Demokrat ke dalam barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan sebuah pilihan mentok.

"Karena sepertinya PDI-P juga tak terlampau berminat berkoalisi dengan Demokrat," kata Adi.

"Sepertinya Demokrat ingin reuni dengan Prabowo, karena dua kali pilpres, 2014 dan 2019, Demokrat juga mendukung Prabowo," tambahnya.

Dengan demikian, imbuh dia, Demokrat tidak punya pilihan lain setelah ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa partainya sudah move on dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Ke Anies mentok, ke Ganjar (yang diusung PDI-P dkk) juga mentok," tambahnya.

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, Gerindra: Suatu Kehormatan

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar rapat Koalisi Indonesia Maju di rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) sore.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan, rapat ini digelar untuk membahas bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi.

Zulhas pun menyampaikan ucapan selamat datang kepada Partai Demokrat di koalisi pengusung Prabowo.

"Ahlan wa sahlan saudaraku Partai Demokrat bergabung ke KIM," kata Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com