Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemui Anies, Organda Bogor Minta Sistem Angkot di Jakarta Diterapkan Skala Nasional

Kompas.com - 17/09/2023, 21:26 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor Sunaryana berharap sistem pembayaran per kilometer pada angkutan umum yang diterapkan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta bisa diterapkan skala nasional.

Pernyataan itu Sunaryana sampaikan saat ditemui Anies di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah sopir bus, angkot, pengelola terminal, dan pengusaha bus.

Sunaryana menyebut, penerapan sistem pembayaran seperti itu membuat sopir dan pemilik kendaraan merasa aman.

"Kita ingin sistem yang dulu Pak Anies terapkan di Jakarta itu diterapkan secara nasional, termasuk di Bogor. Ada atau tidak ada penumpang tetap dibayar oleh pemerintah," kata Sunaryana kepada Anies sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Baca juga: Saat Anies Baswedan Kendarai Mikrotrans Jaklingko dari Terminal Rawamangun ke Pasar Kebembem...

Pada pertemuan itu, Sunaryana menjelaskan, semua transportasi umum di Bogor mengalami kesulitan sejak Pandemi Covid-19.

Saat itu, pemerintah membatasi jumlah transportasi umum.

Pada waktu berikutnya, masyarakat cenderung tertarik menggunakan angkutan berbasis online.

Selain itu, Sunaryana juga mengungkapkan jumlah angkutan bus yang terus merosot dan membandingkan bagaimana perhatian pemerintah terhadap Kereta Rel Listrik (KRL) dengan bus dan angkot.

"Bus sekarang sudah ditinggalkan. Dulu ada 400 unit, sekarang tidak sampai 40 unit,” tutur Sunaryana.

Menanggapi hal itu, Anies menyatakan mencatat seluruh masukan dan harapan sopir, Organda, dan para pengguna Terminal Baranangsiang.

Anies mengaku senang karena Organda di Kota Bogor memperhatikan bagaimana kerja-kerjanya di bidang transportasi umum ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Anies juga mengaku pernah merasakan rumitnya persoalan transportasi yang saat in dihadapi mereka di Kota Bogor.

“Kami sampai rapat hingga 77 kali sampai kemudian ada solusi," kata Anies.

Baca juga: PKS Resmi Usung Anies-Muhaimin, Nyatakan Tak Ada Perbedaan Pendapat di Akar Rumput

Anies mengatakan, ketika dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, transportasi umum hanya menjangkau sekitar 42 persen wilayah Ibu Kota.

Ketika selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2022 lalu, tingkat jangkauan transportasi umum sudah lebih dari 90 persen.

Anies mengaku berpandangan bahwa kota maju memiliki transportasi umum yang bisa menjangkau semua titik di daerah itu.

“Insya Allah semua aspirasi kami catat hari ini untuk kami perjuangkan," ujar Anies.

Adapun Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan cawapres di Surabaya pada awal September lalu.

Saat ini, Anies dan Cak Imin didukung tiga partai politik yakni, Nasdem, PKS, dan PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com