Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Siapa Jodoh Ganjar: Ridwan Kamil atau Mahfud MD?

Kompas.com - 17/09/2023, 08:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GANJAR Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) sedang mencari jodoh. Siapakah orang yang terpilih untuk mendampinginya? Tentu saja tidak mudah.

Pasangan presiden-wakil presiden mestilah dilihat dari banyak segi. Dicari yang paling cocok. Bukan sekadar dari sudut matematika politik, dari aspek rasionalitas, melainkan juga kecocokan lain dari segi kultural.

Saya membaca begitu detail – istilah Jawa “njlimet” – yang dipertimbangkan Megawati Soekarnoputri, “orangtua” Ganjar Pranowo.

Saya maklum. Megawati bukan politikus kemarin sore, yang gampang terombang-ambing angin politik. Megawati tidak mau “grusa-grusu”. Ia menata betul langkah-langkahnya, tak mau menari dengan mengikuti genderang orang luar.

Ia justru mengkritik kedangkalan perpolitikan nasional akhir-akhir ini dengan metafor “dansa”.

”Berdansa itu bisa sendiri, bisa berduaan, bisa ramai-ramai, bisa slow motion, atau gerakannya pelan seperti waltz. Terus ada rumba yang gerakannya cepat. Terus ada rock and roll yang bergonta-ganti pasangan. Yang itu berganti di sana, lalu yang itu berganti di sini,” kata Megawati (Kompas.id, 22/08/2023).

Lalu, siapa yang sedang ditimang-timang berjodoh sebagai bacawapres Ganjar Pranowo oleh sang ibu?

Beberapa hari terakhir, publik membaca nama yang ditimang-timang itu mengerucut pada Ridwan Kamil dan Mahfud MD.

Sejumlah elite PDIP, termasuk Ganjar, tak menolak, bahkan menyampaikan isyarat-isyarat memang sedang ada pendekatan perjodohan antara Ganjar dan satu dari dua nama tersebut.

Populer minus Partai Golkar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pura Mangkunegaran Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/10/2022).KOMPAS.COM/Humas Pemkot Solo Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pura Mangkunegaran Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/10/2022).
Nama Ridwan Kamil tentu saja menarik. Ia sangat populer. Mantan gubernur Jawa Barat itu sering memuncaki hasil survei kandidat cawapres.

Bahkan, terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuat simulasi pasangan Ganjar-Ridwan Kamil, Prabowo-Erick Thohir, dan Anies-Muhaimin.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil unggul dengan raihan 35,4 persen. Disusul pasangan Prabowo-Erick Thohir sebesar 31,7 persen. Sementara, Anies-Muhaimin mengekor di urutan terakhir dengan dukungan 16,5 persen (Kompas.com, 15/0/2023).

Ridwan Kamil juga berafiliasi dengan Partai Golkar, partai politik (parpol) besar dan berpengalaman. Maka, menggaet Ridwan Kamil bisa menguntungkan dari dua sisi.

Pertama, umpan untuk menarik Golkar masuk koalisi PDIP. Bagi PDIP, keberadaan Golkar tentu sangat bernilai, baik secara elektoral maupun koalisi dukungan parlemen terhadap pemerintahan.

Mesin politik Golkar sudah teruji dan unggul di luar Pulau Jawa. Keberadaan PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura sebagai koalisi PDIP belum cukup teruji, mengingat ketiga parpol itu termasuk kategori papan bawah.

Indikator Politik melalui survei yang dipublikasikan pertengahan Agustus 2023, memprediksi tiga parpol koalisi PDIP itu tidak lolos ke Senayan. PDIP tentu saja mempertimbangkan kebutuhan koalisi parlemen pendukung pemerintah.

Maka, dukungan Partai Golkar sangat bernilai dari sudut ini. Partai pemenang pemilu tak akan bisa berbuat banyak tanpa dukungan mayoritas di DPR.

Kedua, Ridwan Kamil potensial secara elektoral di Jawa Barat. Kesuksesannya memimpin Jawa Barat memberikan daya tarik elektoral bagi PDIP, yang kalah di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun kalah di provinsi ini dalam dua pilpres. Bila Prabowo Subianto harus merancang strategi jitu mengambil suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, pun Anies-Muhaimin, Ganjar harus berjibaku pula di Jawa Barat. Dan, Ridwan Kamil dinilai punya potensi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com