Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Akui Sulit Bentuk Poros Baru Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres

Kompas.com - 12/09/2023, 20:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron mengaku, sulit membentuk poros kekuatan baru menjelang pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presiden.

Apalagi, jadwal pendaftaran tersebut rencananya akan dimajukan menjadi tanggal 10-16 Oktober 2023.

"Kalau membentuk poros baru dan sebagainya memang dalam ranah politik tentu serba mungkin, tetapi persoalannya adalah butuh waktu," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: PAN Harap Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju

"Butuh kesamaan platform dan ini tidak mudah dalam waktu yang relatif lebih singkat. Kan, kita tanggal 10 sudah harus pendaftaran," imbuh Herman.

Kendati begitu, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan dua koalisi, yaitu koalisi pendukung Ganjar Pranowo dan koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Komunikasi dilakukan untuk menentukan arah dukungan partai berlambang bintang mercy itu setelah hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Baca juga: Janji Gerindra ke Demokrat jika Gabung Dukung Prabowo, Tak Sekadar Jadi Pelengkap

"Ini dalam rangka tentu juga untuk lebih memastikan akan ke koalisi mana Partai Demokrat nanti untuk bergabung," ucapnya.

Herman menuturkan, komunikasi bertujuan agar kedua koalisi tetap membuka pintu kepada Partai Demokrat.

Jika sudah membuka pintu, partainya pun akan lebih mudah membicarakan teknis-teknis lain terkait Pilpres, termasuk rencana pemenangan.

Baca juga: Soal Komunikasi dengan Demokrat, Gerindra Singgung tentang Kesetaraan Pendukung Prabowo

"Dan tentu memudahkan untuk majelis tinggi partai yang dipimpin langsung oleh Pak SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat bisa memutuskan ke mana arah koalisi. Dua-duanya menurut saya memiliki kepastian, karena dua pasangan ini lah yang sudah memenuhi presidential threshold," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com