Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Disebut Punya Pengalaman Pasang Dua Kaki Saat Pilpres

Kompas.com - 11/09/2023, 16:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Partai Golkar sudah punya pengalaman untuk memasang dua kaki pada saat pemilihan presiden (pilpres).

Ia mengungkapkan itu menyusul munculnya nama Ridwan Kamil sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres). Pada saat yang sama, Golkar selama ini selalu menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai bakal kandidat pula.

"Meskipun Golkar sejauh ini partai yang banyak pengalaman terhadap kekuasaan, bisa saja mereka akan memasang dua kaki di koalisi berbeda," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Golkar Pastikan Tak Ada Pembicaraan Ridwan Kamil Cawapres, tapi di Pilkada

"Justru dua kandidat cawapres sesama Golkar itu lebih mungkin, dibanding hanya satu tetapi bukan Airlangga Hartarto," imbuhnya.

Ia mengatakan, pada saat Pilpres 2004 lalu, Golkar juga punya dua kader yang bertarung di kontestasi nasional.

Saat itu, Wiranto maju sebagai calon presiden (capres) bersama Salahuddin Wahid. Pada saat yang sama, Jusuf Kalla maju sebagai cawapres bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan memenangkan kontestasi.

Baca juga: Golkar Disebut Tak Larang Ridwan Kamil Dampingi Ganjar, Sekjen PDI-P: Megawati yang Putuskan

"Terlebih Golkar memang punya pengalaman itu, meskipun Jusuf Kalla dan Wiranto tidaklah kader biasa Golkar seperti Ridwan Kamil saat ini, keduanya adalah tokoh bangsa yang seringkali sudah dianggap tidak hanya tokoh Golkar," ujarnya.

Dedi menduga, salah satu dari dua nama kader Golkar yang muncul sebagai kandidat bakal cawapres, bukan atas restu partai. Sehingga, tidak menutup kemungkinan salah satunya akan keluar dari partai untuk memuluskan jalannya maju di kontestasi.

"Dengan kondisi saat ini, jika terjadi dua cawapres dari Golkar, bisa saja salah satunya bukan atas restu partai, dan potensial keluar dari partai jika ada kader yang mendapat peluang terusung dari koalisi berbeda," nilai Dedi.

 

Sebagai informasi, belakangan nama Ridwan Kamil menguat menjadi sosok cawapres pendamping bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo.

Terkait hal ini, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, pihaknya tak bisa melarang Kang Emil untuk berpasangan dengan bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo.

Baginya, Golkar seharusnya bangga karena salah satu wakil ketua umumnya dianggap mumpuni untuk menjadi bakal RI-2.

Baca juga: Golkar Mengaku Belum Bahas Wacana Ridwan Kamil Jadi Bacawapres Ganjar

“Kalau (Ridwan Kamil) diminta berpasangan dengan Pak Ganjar, saya kira itu sebuah kehormatan dan bagi Golkar, tentu tidak ada alasan untuk melarang,” ujar Agung Laksono dihubungi awak media, Kamis (7/9/2023).

“Karena saya yakin bahwa dia tetap sebagai salah satu waketum (wakil ketua umum) DPP Partai Golkar,” katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com