Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PDI-P Terus Gulirkan Rencana Pertemuan Megawati-SBY untuk Kerja Sama Pilpres 2024...

Kompas.com - 10/09/2023, 07:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Apalagi, kata Hasto, kerja sama sebelumnya juga sudah dilakukan.

Namun, Hasto mengaku, prospek kerja sama antara kedua belah pihak memang harus ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan.

"Terkait dengan bagaimana prospek kerja sama, tentu saja kedua belah pihak harus bertemu. Jadi kita tunggu dan proses komunikasi terus dilakukan," ucap Hasto.

Setelah PDI-P dan Demokrat bertemu

Masih menurut Hasto, pertemuan Megawati dan SBY bisa terjadi setelah Demokrat menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo.

"Setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, baru pertemuan itu dilakukan formal," kata Hasto.

Baca juga: Ridwan Kamil Digadang Cawapres Ganjar, Politikus PDI-P: Semua Baru Pasti Kalau Sudah Diumumkan Megawati

Hasto menyampaikan, pola pertemuan tersebut sama seperti partai-partai lainnya yang sudah bergabung bersama PDI-P untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres.

Partai-partai tersebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo. Menurut dia, pola pertemuan ini lebih kokoh karena mengusung visi misi yang sama.

"Jadi diberikan dukungan terlebih dahulu, baru (pertemuan) secara formal, sehingga kerja sama ini akan kokoh karena didasari oleh kepentingan masa depan bangsa dan negara," ucap Hasto.

Kerja sama minim syarat

Sementara itu, politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus menyebutkan bahwa partainya semakin terbuka apabila Demokrat tidak menyertakan syarat-syarat untuk bergabung mengusung Ganjar.

Semisal, Demokrat tidak meminta kursi calon wakil presiden (cawapres) jika merapat ke PDI-P.

"Ya semakin sedikit syarat kan makin enak ya. Karena kalau soal kolaborasi itu kan pasti, PDI Perjuangan selalu siap untuk berkolaborasi, untuk saling dukung," kata Deddy saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Menebak Langkah Megawati untuk Ganjar dan PDI-P Setelah Deklarasi Anies-Muhaimin

Soal pembagian kekuasaan, jelas Deddy, PDI-P juga disebut tidak pernah tamak. Dia pun mencontohkan pembagian kursi menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jati diri PDI Perjuangan sudah dibuktikan zaman Bu Mega, menterinya (PDI-P) cuma empat. Zaman Pak Jokowi dua periode juga empat, artinya kami tidak pernah tamak pada kekuasaan," imbuh dia.

Selain itu, senada dengan Hasto, Deddy mengatakan bahwa Demokrat harus bertamu terlebih dulu di Kantor DPP PDI-P untuk menyatakan sikap mendukung Ganjar Pranowo.

"Akan sangat bermartabat kalau Demokrat yang datang dan bilang, 'Oke saya bergabung dengan kalian, kami ingin bersama-sama memenangkan Ganjar, kami sepakat dengan visi misi ke depan. Ya mari kita duduk sama" ucap Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com