JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/9/2023) petang.
Dalam pertemuan selama satu jam setengah tersebut, PSI melaporkan soal situasi politik terkini kepada Presiden.
Baca juga: Elektabilitasnya di Bawah 4 Persen, PSI: Bacaleg Belum Banyak yang Turun
Menurut Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni, Presiden Jokowi berpesan agar PSI untuk terus mencermati perkembangan politik yang ada.
"Bahwa akan banyak drama-drama lagi, ada sinetron lagi. Beliau (Presiden) meminta PSI untuk mencermati, mempelajari agar tidak salah kesimpulan," ujar Raja Juli selepas pertemuan.
"PSI tegak lurus Jokowi. Sikap akhir PSI akan merefleksikan sikap Jokowi," kata dia.
Baca juga: Harap PSI Segera Dukung Prabowo, Gerindra: Kami Doakan Hati Mereka Terketuk
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, parpolnya akan memilih untuk bersikap netral sampai situasi politik menjadi lebih jelas.
PSI akan mengamati terlebih dulu kepastian soal sosok calon presiden (capres) yang akan maju dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.
"Kalau belum resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu masih bisa berubah. Jadi justru tidak bisa untuk PSI pagi-pagi memutuskan di saat situasi belum jelas," ujar Grace.
"Jadi kita masih pantau terus seperti Pak Jokowi katakan netral saja dulu, ojo kesusu (jangan terburu-buru). Ini masih ada banyak drama sinetron, kata Pak Jokowi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.