Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jika yang Berlaga "All The President's Men", Proses Politik Kurang Sehat untuk Demokrasi

Kompas.com - 04/09/2023, 06:38 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam menilai proses demokrasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi tidak sehat jika bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan turut mengusung narasi keberlanjutan.

Kemungkinan itu dilakukan Anies karena bakal calon wakil presidennya adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan saat ini.

"Jika yang berlaga adalah all the president's men, maka proses politik ini kurang sehat untuk demokrasi," ujar Umam kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (4/9/2023).

"Artinya, praktis tidak ada elemen penyeimbang yang menjalankan fungsi checks and balances untuk mengevaluasi proses pemerintahan yang berjalan," katanya lagi.

Baca juga: Cerita di Balik Manuver Surya Paloh Tinggalkan AHY dan Pasangkan Anies-Cak Imin

Terlebih, menurutnya, ada pernyataan yang mulai muncul dari partai pengusung Anies, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meminta agar Anies tidak dinilai sebagai antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kondisi Anies yang mungkin mengusung narasi keberlanjutan bisa terjadi karena diakibatkan operasi politik yang membabat kekuatan oposisi.

"Termasuk, baku atur koalisi yang tidak memberi ruang bagi berkembangnya kekuatan oposisi, melalui negosiasi politik yang pragmatis dan oportunistik," ujar Umam.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil berpandangan, bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan semestinya tidak dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowo meski membawa narasi perubahan.

"Mengatakan Pak Anies antitesis, saya kira bukan antitesis," kata Muzzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Sikap PKS Berubah: Dulu Dukung Demokrat soal Pengumuman Bakal Cawapres, Kini Dukung Anies-Cak Imin

Muzzammil berpandangan, narasi perubahan dan berkelanjutan yang dibawa oleh seorang kandidat dalam pemilihan umum adalah hal yang wajar, baik itu di tingkat pusat maupun daerah.

Menurutnya, narasi itu sah-sah saja diusung oleh kandidat yang berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan seperti Anies.

Ia mengatakan, narasi perubahan yang dibawa Anies pun tidak menjadikannya sebagai antitesa Jokowi karena perubahan yang dilakukan bertujuan untuk Indonesia yang lebih baik.

"Yang kita bawa adalah kita berharap Indonesia yang lebih baik ke depan, dengan cara melanjutkan yang baik dan mengubah yang belum kita anggap baik, saya kira hal yang wajar saja," ujar Muzzammil.

Muzzammil pun tidak mempermasalahkan posisi Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies bisa mengganggu narasi perubahan yang diusung.

Baca juga: Minta Anies Cari Nama Baru Koalisi, Demokrat Klaim AHY yang Gaungkan Perubahan

Sebagaimana diketahui, Anies dan Cak Imin dideklarasikan sebagai bakal capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Deklarasi itu sekaligus menyambut masuknya PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Namun, Partai Demokrat yang kecewa dengan penunjukan Cak Imin, lebih dulu mencabut dukungan untuk Anies dan memutuskan keluar dari KPP.

Apabila dilihat dari komposisinya, KPP kini beranggotakan Partai Nasdem, PKS, dan PKB. Dengan kata lain, hanya PKS yang merupakan partai di luar koalisi pendukung pemerintahan saat ini.

Baca juga: PKS Tak Mau Anies Dianggap Antitesis Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Pengamat: Pidato Megawati Jelas Menyatakan PDI-P Siap Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati 'Dikawal' Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Tiba di Arena Rakernas Jelang Penutupan, Megawati "Dikawal" Sejumlah Ketua DPP PDI-P

Nasional
Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Struktur Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Terbentuk, Tak Ada Nama Ganjar

Nasional
Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Pimpinan KPK Sebut Eks Kakrolantas Djoko Susilo Harusnya Bisa Dijerat Pasal Gratifikasi

Nasional
Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

Nasional
Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Kata Kejagung soal Kabar Jampidsus Dibuntuti Anggota Densus 88 dan Pengawalan TNI

Nasional
Profil Jampidsus Febrie Ardiansyah yang Diduga Dikuntit Anggota Densus 88, Tangani Kasus Korupsi Timah

Profil Jampidsus Febrie Ardiansyah yang Diduga Dikuntit Anggota Densus 88, Tangani Kasus Korupsi Timah

Nasional
Eks Kakorlantas Djoko Susilo Ajukan PK, KPK: Kami Tetap Yakin Ia Korupsi dan Cuci Uang

Eks Kakorlantas Djoko Susilo Ajukan PK, KPK: Kami Tetap Yakin Ia Korupsi dan Cuci Uang

Nasional
Parpol Mulai Ributkan Jatah Menteri...

Parpol Mulai Ributkan Jatah Menteri...

Nasional
Menanti Sikap PDI-P terhadap Pemerintahan Prabowo, Isyarat Oposisi dari Megawati

Menanti Sikap PDI-P terhadap Pemerintahan Prabowo, Isyarat Oposisi dari Megawati

Nasional
Menanti Kabinet Prabowo-Gibran, Pembentukan Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis Makin Menguat

Menanti Kabinet Prabowo-Gibran, Pembentukan Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis Makin Menguat

Nasional
Hari Ini Rakernas V PDI-P Ditutup, Ada Pembacaan Rekomendasi dan Pidato Megawati

Hari Ini Rakernas V PDI-P Ditutup, Ada Pembacaan Rekomendasi dan Pidato Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Ahok Siap Maju Pilkada Sumut dan Lawan Bobby | Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

[POPULER NASIONAL] Ahok Siap Maju Pilkada Sumut dan Lawan Bobby | Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Nasional
Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com