CIKEAS, KOMPAS.com - Mantan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Iftitah Sulaiman, mengatakan, masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan untuk ikut mendukung Anies Baswedan sebenarnya sudah diprediksi sejak lama.
Selain PKB, Iftitah menyebutkan, Partai Golkar sebenarnya juga sempat ingin ikut mendukung Anies.
"Jadi sebetulnya, saya ingin menceritakan hanya untuk memastikan fakta yang sebenarnya ya.
Koalisi ini kan sudah dibangun sejak paling tidak secara formal itu 14 Februari 2023. Proses sebelum Februari itu ada enam bulan sebelumnya juga proses yang cukup lama," ujar Iftitah saat ditemui di kediaman SBY, Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023) malam.
"Yang masuknya PKB itu sudah diprediksi, jauh-jauh hari sudah kita prediksi. Termasuk rencana masuknya Partai Golkar, itu juga sudah kita prediksi," sambung politikus Partai Demokrat itu.
Baca juga: Muhaimin Terima Pinangan Nasdem dan Anies, Zulhas: Belok Enggak Ngasih Sein
Iftitah membeberkan, Golkar sebenarnya sudah berencana mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres pada 16 Juli 2023.
Namun, seperti diketahui, deklarasi Golkar itu tidak jadi dilakukan. Golkar kini memilih mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.
"Bahkan, ada rencana deklarasi pada tanggal 16 Juli 2023 itu bersama Partai Golkar. Tetapi belakangan kita tahu itu tidak (terjadi)," tuturnya.
Maka dari itu, Iftitah menekankan bergabungnya PKB mendukung Anies sudah terprediksi.
Malahan, informasi masuknya PKB semakin kuat tiap harinya.
"Nah, jadi sebetulnya PKB ini predictable masuknya itu. Karena informasinya itu makin kuat, makin kuat, makin kuat," imbuh Iftitah.
Baca juga: Dengar Anies Pilih Muhaimin, SBY: Kader Demokrat Sangat Emosional Malam Itu
Kini, Demokrat resmi mencabut dukungan dari Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan.
Demokrat merasa Anies dan Nasdem berkhianat lantaran tiba-tiba memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.