Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penurunan Baliho AHY-Anies, Demokrat: Reaksi Spontan Kader karena Dikhianati

Kompas.com - 01/09/2023, 16:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, penurunan baliho bergambar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan merupakan reaksi spontan para kader di daerah.

Menurut dia, itu dilakukan setelah DPP Demokrat menjelaskan kronologi bagaimana Anies menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Kemudian ini (kronologi) juga dikirimkan ke seluruh kader, ke seluruh tingkatan Partai Demokrat. DPD di tingkat provinsi, DPC di tingkat kabupaten kota. Dan ini menjadi reaksi apa yang harus dilakukan ya karena kami merasa dikhianati sudah tidak ada trust lagi untuk kita bersama-sama berlayar," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Demokrat Ungkap Arahan AHY Usai Anies-Nasdem Disebut Berkhianat, Direspons SBY

Herman menyatakan ini saat ditanya apakah penurunan baliho oleh pengurus atau kader Partai Demokrat di beberapa daerah merupakan instruksi pengurus DPP.

Herman lantas menilai, penurunan baliho sebagai bentuk kekecewaan pengurus Partai Demokrat atas penunjukkan sepihak Cak Imin menjadi cawapres Anies.

"Lebih baik ya kita minggir dulu. Apa caranya? kita turunkan baliho kembali yang ada gambar Anies, sama-sama kita turunkan karena situasinya kami benar-benar tidak tahu kalau di luar itu ada persekongkolan yang kemudian tidak membawa kami. Dan (malah) membangun koalisi baru," kata dia.

Anggota Komisi VI DPR itu juga menyinggung kubu Anies seolah hendak membangun koalisi baru setelah menunjuk Cak Imin.

Namun, Demokrat menyayangkan keputusan itu karena tanpa ada pembicaraan di lingkungan internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Penetapan koalisinya mereka dan kemudian menetapkan calon presiden tetap Anies, wakil presidennya Pak Muhaimin. Ini yang pada akhirnya kami pun tahu bawa akhirnya Mas Anies ada di Jawa Timur berkunjung ke ibunya Pak Muhaimin," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Klaim Tak Bahas Duet Anies-Muhaimin Saat Bertemu Surya Paloh

Lebih jauh, Herman menilai, penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres terlihat aneh lantaran tidak ada komunikasi atau penyampaian secara baik oleh Anies maupun Partai Nasdem.

Dari situ, ia mempertanyakan bagaimana jika Anies benar menjadi Presiden RI ke depannya.

"Belum jadi presiden kok kita tidak membangun trust, tidak membangun etika komunikasi yang baik. Izin dulu, kulonuwun dulu, kami juga bisa memakluminya," kata dia.

Sebelumnya, Partai Demokrat menyatakan tidak akan lagi membantu bakal calon presiden Anies Baswedan melalui media sosial dan alat peraga baliho karena merasa dikhianati.

Demokrat menyatakan, Anies dan Partai Nasdem diam-diam membuat kesepakatan supaya Muhaimin Iskandar menjadi bakal cawapresnya.

"Mohon maaf, begitu ada rilis ini, kader-kader kami di seluruh Indoensia sudah meminta izin pelan-pelan kami akan mencopot baliho yang ada muka Anies Baswedan, dan men-take down, menurunkan semua postingan kami yang ada namanya Anies Baswedan," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dalam program Kompas Malam di Kompas TV, Kamis (31/8/2023).

"Mas Anies silakan Anda diperjuangkan di medsos. Jika ada yang menyerang-menyerang silakan, kami tidak ada lagi urusannya," ucap dia.


Herzaky mengatakan, kader Partai Demokrat sangat kecewa dengan keputusan itu karena menganggap Anies adalah pemimpin berintegritas dan mempunyai etika politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com