Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Keputusan Resmi Anies-Muhaimin Tunggu Perkembangan Politik 1-2 Hari ke Depan

Kompas.com - 01/09/2023, 05:51 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, keputuan resmi memasangkan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menunggu dinamika politik beberapa hari ke depan.

Ia menyatakan, sampai saat ini belum ada keputusan resmi keduanya bakal maju bersama sebagai bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres).

“Jadi kita tunggu perkembangan 1-2 hari ini,” ucap Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Tanggapi Wacana Duet Anies-Muhaimin, Ganjar: Selamat Ya

Surya mengaku mendapatkan informasi bahwa deklarasi Anies-Muhaimin bisa jadi dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/8/2023).

Namun, menurut dia, rencana tersebut baru sebatas ide. 

“Ada saya dengar seperti itu, tapi belum terkonfirmasikan secara pasti bagi saya. Jadi barangkali, baru mungkin sebuah ide, gagasan dari kawan-kawan,” tutur dia.

Ia mengeklaim sudah memiliki hubungan baik sejak lama dengan Muhaimin. Bagi Nasdem, kata Surya, Wakil Ketua DPR RI itu bukan figur baru.

“Ya Cak imin kan bukan orang lama. Puluhtan tahun yang lalu saya anggap adik saya,” kata dia.

Di sisi lain, Surya ingin agar KPP tetap bertahan jika akhirnya Anies berpasangan dengan Muhaimin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: PKS Tetap Dukung Anies meski Gandeng Cak Imin Jadi Cawapres

Namun, ia menghormati keputusan Partai Demokrat jika ingin keluar dari koalisi pengusung Anies.

Sebab, Demokrat menuding langkah memasangkan Anies dengan Muhaimin merupakan pengkhianatan politik.

“Karena harapan kita semuanya bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan bersama,” ujar dia.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bacawapresnya pada 14 Juni 2022.

Namun, Anies saat ini malah mematuhi keputusan Surya yang ingin menduetkannya dengan Muhaimin. Bahkan, Nasdem dan Anies disebut tak melibatkan Demokrat dan PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com