Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BRGM Gandeng Kementerian LHK dan BPLHK Gelar Pelatihan untuk Petani Gambut Sumatera dan Kalimantan

Kompas.com - 29/08/2023, 15:44 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berkolaborasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) dan Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPLHK)
terus menyelenggarakan pelatihan restorasi gambut bagi masyarakat.

Sejak 2017, ketiga lembaga tersebut pun menyusun kurikulum dan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama dalam kegiatan restorasi gambut.

Salah satunya adalah Training of Facilitator (TOF) Kader Terampil Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) di Balai Diklat Kesejahteraan Sosial dan Yogyakarta pada 28-31 Agustus 2023. Pelatihan ini diikuti oleh 26 petani gambut dari Sumatera dan Kalimantan.

Pelatihan TOF SLPG dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas kader dan standarisasi demplot bagi para petani.

Baca juga: Food Estate era Soeharto, Proyek Gagal, Hutan Gambut Terlanjur Rusak

Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM Budiyanto mengatakan, tujuan pelatihan tersebut bertujuan untuk memulihkan ekosistem gambut melalui edukasi perubahan perilaku. Pasalnya, perubahan agroekologi gambut memerlukan respons dari masyarakat, yakni dengan mengembangkan inovasi untuk pengelolaan gambut yang tepat.

Pengetahuan tradisional dan inovasi yang ada pun perlu mendapatkan tempat untuk saling dipertukarkan dan dikembangkan. Artinya, para petani peserta pelatihan ini diharapkan dapat memanfaatkan lahan gambut dengan teknik pertanian alami dan pengelolaan lahan tanpa bakar di lahan gambut guna menunjang pendapatannya dari hasil bertani.

Tidak hanya itu, Budiyanto mengatakan, para peserta pelatihan juga dibekali ilmu untuk memfasilitasi dan menyebarkan pengetahuan tentang pengolahan lahan gambut tanpa bakar di desanya masing-masing.

Untuk diketahui, SLPG menjadi pendekatan interaktif yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan aksi perlindungan dan penyelamatan ekosistem gambut pada tingkat desa.

Baca juga: Bantu Mahasiswa Terapkan Ilmu di Masyarakat, BRGM Raih Penghargaan dari Kemendikbud Ristek

Ia mengatakan, selain pembekalan ilmu bagi peserta dalam pengetahuan tentang pengolahan lahan gambut tanpa metode pembakaran juga dilakukan di setiap desa.

Melalui sekolah Lapang Petani Gambut, masyarakat mendapat pendekatan yang interaktif, dalam sosialisasi, edukasi, dan aksi perlindungan ekosistem gambut di desanya.

"Masyarakat di desa gambut menjadi kekuatan utama dalam melindungi ekosistem gambut. Oleh karenanya, strategi penguatan kapasitas perlu diterapkan agar masyarakat mampu melindungi dan mengelola gambut dengan tepat," ucap Budiyanto saat memberikan sambutan pada pembukaan TOF SLPG seperti dalam siaran persnya, Selasa (29/8/2023).

Budiyanto menambahkan dalam sambutannya, peningkatan keterampilan masyarakat diperlukan guna mengembangkan pertanian yang alami di lahan gambut.

Sementara itu, Kepala Balai Pusdiklat SDM LHK Kusdamayanti berharap para peserta pelatihan TOF SLPG dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh.

Baca juga: Sekretaris BRGM Temui Pj Gubernur Papua Selatan Bahas Restorasi Gambut dan Mangrove

Karena ini adalah sebuah kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi bapak atau ibu sebagai kader SLPG. Setelahnya, bapak atau ibu bisa sharing ilmu dengan rekan-rekan petani dan dapat bermanfaat bagi sekitar," ucap Kusdamayanti.

Perlu diketahui, 26 peserta pelatihan TOF SLPG berasal dari enam provinsi, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Enam provinsi ini berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan kerusakan gambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com