Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ungkap Anggaran dan Program Pengentasan Kemiskinan Pemda Kerap Meleset

Kompas.com - 29/08/2023, 00:29 WIB
Syakirun Ni'am,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyebut pemerintah pusat berdebat alot mencari penyebab angka kemiskinan ekstrem sulit ditekan.

Namun, kata Pahala, pihaknya belakangan mengetahui ternyata pemerintah daerah (Pemda) hanya menganggarkan sedikit uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.

Pernyataan tersebut disampaikan Pahala saat menyoroti anggaran sejumlah pemerintah kabupaten (Pemkab) dengan anggaran untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dengan prosentase minim.

“Di pusat sibuk berdebat kenapa kemiskinan ekstrem susah turun, berdebat data, ternyata Pemda menganggarkan sedikit,” ujar Pahala saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/8/2023).

“Kalau cukup, isi anggaran enggak relevan dengan programnya,” tambahnya.

Baca juga: KPK: Realisasi Anggaran Stunting yang Dikeluhkan Presiden Jokowi Bisa Dimonitor dengan SIPD

Dalam data yang dihimpun Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang Pahala kirimkan, Kabupaten dengan persentase anggaran untuk kemiskinan ekstrem terkecil adalah Pemkab Cirebon, Jawa Barat.

Pemkab Cirebon hanya mengalokasikan dana untuk Kemiskinan Ekstrem Rp 115.888.621.125 atau Rp 115 miliar dengan total belanja Rp 7.150.329.798 atau 1,62 persen.

Kemudian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara hanya berbelanja untuk kemiskinan ekstrem Rp 1.990.215.976.198 dengan anggaran kemiskinan ekstrem Rp 53.342.207.609 atau 2,68 persen.

Lalu, Kota Dumai, Riau membelanjakan Rp 1.211.497.928.282 dari anggaran untuk kemiskinan ekstrem Rp 35.777.702.554 atai 2,95 persen.

Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat membelanjakan Rp 983.514.549.013 dari anggaran kemiskinan eksteem Rp 38.880.989.610 atau 3,95 persen.

Baca juga: Pemkab Garut Anggarkan Dinas Luar Negeri Rp 784 Juta untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem, KPK: Urusannya Apa?

Selanjutnya, Kabupaten Maybrat hanya membelanjakan Rp 1.219.694/193.964 dengan anggaran untuk menangani kemiskinan ekstre Rp 48.770.873.600 atau 4,03 persen.

Selain itu, Pahala juga menyoroti sejumlah pemkab yang tidak mengalokasikan dana bantuan sosial (bansos) individu dalam penanganan kemiskinan ekstrem.

Kabupaten CIrebon misalnya, hanya menganggarkan dana untuk mengentas kemiskinan ekstrem Rp 115.888.621.125.


Dari jumlah itu,  sebanyak Rp 13.098.959.000 di antarnya digunakan untuk belanja barang dan jasa.

Kemudian, Rp 1.581.225.000 untuk honorarium, Rp 3.239.147.285 untuk belanja alat kantor, perjalanan dinas Rp 4.061.992.400, dan belanja makan minum rapat Rp 1.873.843.00.

Baca juga: KPK Duga Data Penerima Bansos Beras Kemensos Dimanipulasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com