JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dia tidak bisa terlibat dalam urusan politik karena masih tercatat sebagai pengurus Muhammadiyah.
Tanggapan itu disampaikan Muhadjir setelah namanya disebut masuk dalam radar kandidat bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto.
Adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyebut nama Muhadjir dipertimbangkan masuk dalam bursa bakal Cawapres Prabowo Subianto.
Baca juga: Tak Hanya Dukung Erick Thohir, PAN Juga Dorong Muhadjir Effendi Jadi Cawapres Prabowo
Di sisi lain, Zulhas menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Itu urusannya pak Menteri, pak Ketua Umum. Karena saya PNS, Menko PMK membantu pak Presiden dan saya juga masih pengurus Muhammadiyah. Muhammadiyah itu enggak boleh menjadi bagian dari partai politik," kata Muhadjir di sela-sela Kirab Budaya Reog Ponorogo di Kantor PMK, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Muhadjir mengatakan, saat ini dia masih sibuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota kabinet dan menyelesaikan program pemerintah.
Dia juga menegaskan dirinya saat ini masih menjadi pengurus Muhammadiyah. Sedangkan aturan dalam Muhammadiyah tidak boleh menjadi bagian dari partai politik (Parpol).
Baca juga: Muhadjir Effendy Sebut Perubahan Struktur Gugus Tugas TPPO Sudah Tepat
"Itu urusannya partai, saya kan bukan partai," ucap Muhadjir.
Muhadjir menyatakan belum terlintas di pikirannya jika dirinya memang harus dipasangkan dengan Ketua Umum Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.