Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas”: 32 Persen Responden Tak Akan Pilih Capres yang Di-“endorse” Jokowi

Kompas.com - 24/08/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Endorsement atau dukungan dari Presiden Joko Widodo terhadap bakal calon presiden (capres) tertentu memengaruhi preferensi politik pemilih. Namun, pengaruh endorsement kepala negara tak seberapa.

Pola ini terekam dalam survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada Rabu (23/4/2023).

Menurut survei, hanya 18,1 persen responden yang bakal memilih sosok capres yang di-endorse oleh Jokowi.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

Sebagian besar atau hampir separuh responden yakni 49,7 persen mengaku masih mempertimbangkan, pikir-pikir, dan menggantungkan putusan pada kualitas kandidat capres yang direkomendasikan.

Sisanya, hampir sepertiga atau 32,6 persen responden memastikan tak akan memilih siapa pun capres yang direkomendasikan oleh presiden.

Survei yang sama menunjukkan bahwa publik lebih mengapresiasi bakal capres yang berkomitmen melanjutkan program pembangunan pemerintahan dibandingkan dengan kandidat yang hanya mengandalkan endorsement Jokowi.

Baca juga: PSI Sebut Bisa Tetap Dukung Ganjar, meskipun...

Survei tersebut memperlihatkan, elektabilitas tiga bakal capres Pemilu 2024 naik lebih signifikan seandainya bersedia meneruskan program pemerintah sebelumnya, dibanding jika capres mendapat dukungan dari kepala negara.

Bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, misalnya, elektabilitasnya naik sekitar 3,8 persen seandainya mendapat endorsement dari Jokowi.

Namun, jika Menteri Pertahanan (Menhan) itu berkomitmen melanjutkan program Jokowi, tingkat elektoralnya naik hingga 4,1 persen.

Sementara, bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mendapat peningkatan elektabilitas 0,8 persen jika didukung Jokowi.

Akan tetapi, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut bakal bertambah 2,8 persen jika meneruskan program pemerintah.

Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, pun demikian. Elektabilitasnya naik 1,4 persen jika didukung Jokowi, dan meningkat 2,9 persen apabila melanjutkan program pemerintahan saat ini.

Survei terbaru Litbang Kompas juga memetakan elektabilitas ketiga bakal capres secara umum. Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.

Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama. Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.

“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Jubir Anies Sebut Wacana Bersatu dengan Ganjar adalah Ide Bagus

Adapun survei ini digelar selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com