Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Debat Capres di UI, Pemerintah Ingatkan Jangan Jadi Ajang "Pilihlah Saya"

Kompas.com - 23/08/2023, 23:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) buka suara mengenai rencana debat bakal calon presiden (capres) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito mengatakan, debat capres dalam satuan pendidikan sah-sah saja, asal ranahnya mengenai pendidikan politik.

Ia tidak ingin satuan pendidikan dijadikan sebagai arena politik praktis menjelang pemilu tahun depan.

"Kalau itu fungsinya untuk pendidikan politik tanpa harus gunakan kata-kata 'pilihlah saya, pilihlah calon saya, mana pendukung saya', artinya bukan gelora itu yang ditonjolkan, saya kira itu sah-sah saja," kata Warsito dalam konferensi pers di Gedung Kemenko PMK Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: MK Bolehkan Kampanye di Kampus, BEM UI Ngaku Siap Kuliti Capres

Warsito menuturkan, pendidikan politik membuat pemilih muda tidak lagi memilih partai atau calon pemimpin berdasarkan sentimen semata.

Dengan begitu, para pelajar dan mahasiswa cenderung memilih calon pemimpin berdasarkan program-program apa yang akan diusungnya.

"Fungsinya untuk program kepada konten. Jangan sampai pada ajang 'ayo mana pendukung saya, mana angkat tangan', kan ini semacam menimbulkan perbedaan yang belum siap direspons individu," ucap dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, debat-debat tersebut juga difungsikan untuk mempresentasikan program, sehingga mahasiswa pun mampu memberikan masukan atau diskusi kepada bakal calon presiden.

Baca juga: Kekhawatiran Usai MK Bolehkan Kampanye di Sekolah dan Fasilitas Pemerintah

"Maka saya katakan, pemilihan praktis tidak mengarah pada kata-kata 'pilihlah saya' tapi pada konten bagaimana menyampaikan program atau gagasan-gagasannya untuk mengakselerasi tujuan prioritas nasional," papar Warsito.

Sebagai informasi, FISIP UI akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan Kuliah Kebangsaan dengan mengundang tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Kuliah kebangsaan tahun ini direncanakan dengan tema "Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan", pada bulan Agustus dan September 2023.

"Pada rangkaian Kuliah Kebangsaan FISIP UI kali ini, tokoh-tokoh yang diundang adalah Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta 2017-2022), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah 2013-2023), dan Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan RI 2019-sekarang)," tulis pernyataan pers FISIP UI yang diakses pada Rabu (23/8/2023).

Untuk rangkaian yang pertama, FISIP UI bakal menghadirkan Anies Baswedan pada tanggal 29 Agustus 2023, pukul 08.30-11.30 WIB.

FISIP UI mengundang ketiganya karena dinilai sebagai tokoh yang penting untuk didengar dan didiskusikan pandangan-pandangannya dengan obyektif.

Kemudian, Kuliah Kebangsaan diklaim sebagai kegiatan reguler FISIP UI untuk menghadirkan tokoh-tokoh bangsa untuk menyampaikan gagasan mereka di depan civitas akademika kampus secara jernih dan mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com