JAKARTA, KOMPAS.com - Endorsement atau dukungan dari Presiden Joko Widodo terhadap bakal calon presiden (capres) tertentu memengaruhi preferensi politik pemilih. Namun, pengaruh endorsement kepala negara tak seberapa.
Pola ini terekam dalam survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada Rabu (23/4/2023).
Menurut survei, hanya 18,1 persen responden yang bakal memilih sosok capres yang di-endorse oleh Jokowi.
Sebagian besar atau hampir separuh responden yakni 49,7 persen mengaku masih mempertimbangkan, pikir-pikir, dan menggantungkan putusan pada kualitas kandidat capres yang direkomendasikan.
Sisanya, hampir sepertiga atau 32,6 persen responden memastikan tak akan memilih siapa pun capres yang direkomendasikan oleh presiden.
Survei yang sama menunjukkan bahwa publik lebih mengapresiasi bakal capres yang berkomitmen melanjutkan program pembangunan pemerintahan dibandingkan dengan kandidat yang hanya mengandalkan endorsement Jokowi.
Survei tersebut memperlihatkan, elektabilitas tiga bakal capres Pemilu 2024 naik lebih signifikan seandainya bersedia meneruskan program pemerintah sebelumnya, dibanding jika capres mendapat dukungan dari kepala negara.
Bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, misalnya, elektabilitasnya naik sekitar 3,8 persen seandainya mendapat endorsement dari Jokowi.
Namun, jika Menteri Pertahanan (Menhan) itu berkomitmen melanjutkan program Jokowi, tingkat elektoralnya naik hingga 4,1 persen.
Sementara, bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mendapat peningkatan elektabilitas 0,8 persen jika didukung Jokowi.
Akan tetapi, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut bakal bertambah 2,8 persen jika meneruskan program pemerintah.
Survei terbaru Litbang Kompas juga memetakan elektabilitas ketiga bakal capres secara umum. Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.
Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama. Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.
“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Selasa (22/8/2023).
Adapun survei ini digelar selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/24/05300081/survei-litbang-kompas---32-persen-responden-tak-akan-pilih-capres-yang-di