Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Sebut Bisa Tetap Dukung Ganjar, meskipun...

Kompas.com - 23/08/2023, 12:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mengatakan PSI sebenarnya masih memiliki opsi untuk mendukung bakal capres PDI-P sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dirinya menepis apabila PSI disebut membatalkan dukungan kepada Ganjar usai mendengar rekomendasi dari 38 DPW PSI di acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Senayan, Jakarta, pada Selasa (22/8/2023) malam.

Adapun berdasarkan hasil Rembuk Rakyat pada Oktober 2022 lalu, PSI mendeklarasikan untuk mendukung Ganjar sebagai capres 2024.

Baca juga: Di Acara Kopdarnas PSI, Gibran: Jangan Salah, PDI-P Juga Punya Kader Muda Bagus

"Sebetulnya tidak dibatalkan," ujar Sigit saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/8/2023).

Sigit menjelaskan, DPW PSI se-Indonesia meminta DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden.

Dalam catatan hasil musyawarah itu, mereka meminta kepada DPP PSI untuk memantapkan pilihan pada capres yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka dari itu, kata Sigit, PSI sebenarnya masih berpeluang mendukung Ganjar.

Baca juga: PSI Cabut Dukungan untuk Ganjar, Sekjen PDI-P: Kami Hormati Keputusan Itu

"Jadi, sebetulnya, PSI masih punya opsi untuk mendukung Mas Ganjar, meskipun tidak tertutup untuk mendukung pasangan capres lain, dan tentunya masih ada opsi untuk tidak mendukung siapapun," tuturnya.

"Dalam rekomendasi 38 DPW itu juga disebutkan agar penentuan bakal capres dari PSI diambil dengan mempertimbangkan faktor calon wakil presiden yang akan mendampingi dan menunggu keputusan MK tentang batas usia presiden dan wakil presiden," imbuh Sigit.

Berikut rekomendasi 38 DPW PSI kepada PSI pusat:

1. Meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi. Kami meminta kepada DPP untuk 'ojo kesusu' dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa.

Baca juga: Caleg Pilih Mundur dari PSI karena Anggap Prabowo Punya Jejak Pelanggaran HAM

2. Kami meminta penentuan bakal calon presiden dari PSI diambil dengan sangat mempertimbangkan faktor siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi. Perlu dicermati bersama-sama semua dinamika politik termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan oleh LBH PSI di Mahkamah Konstitusi.

Bila MK mengabulkan uji materi LBH PSI dan ada kandidat, anak muda berusia minimal 35 tahun yang memiliki kapasitas dan kapabilittas sebagai calon wakil presiden, maka selayaknya lah DPP PSI memberikan dukungan kepada kandidat calon wakil presiden tersebut.

3. Dalam musyawarah DPW terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak didukung sebagai Capres 2024. Ada yang menginginkan Mas Ganjar, ada pula yang mendukung Pak Prabowo dan juga yang meminta untuk menjomblo.

Baca juga: Hadiri Acara PSI, Budiman Sujatmiko Merasa Seperti di Rumah Sendiri

4. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa 9 tahun pemerintahan Jokowi sudah menempatkan Indonesia di rel yang benar menjadi negara yang dihormati dalam pergaulan internasional. Maka kami menegaskan kembali bahwa kriteria utama dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden adalah figur yang benar-benar bisa melanjutkan semua yang sudah dibangun dan dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Indonesia tidak boleh mundur ke belakang karena salah dalam memilih Presiden. Tidak ada pilihan lain selain maju bersama capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi. Jokowisme dalam nilai dan tindakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com