JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko mengaku enggan mundur sebagai kader PDI-P karena mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo.
Hal ini ditegaskan saat ditanya opsi mengundurkan diri yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu.
"Untuk mundur saya? Enggak ya. Bagi saya, kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya," kata Budiman saat dihubungi, Senin (21/8/2023).
Lalu, ia membeberkan alasan mendukung Prabowo karena teringat ceramah dan pandangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait kriteria seorang pemimpin.
Baca juga: Malu Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Ketum Repdem: Kader Kaleng-kaleng Lebih Baik Mundur
Salah satu kriteria itu adalah memiliki pandangan-pandangan strategis untuk masa depan bangsa.
"Nah, saya melihat bahwa kualifikasi-kualifikasi itu, setelah saya cermati dengan nalar saya, saya ingin mengatakan bahwa kualifikasi itu dari tiga tokoh yang selama ini ada, memang banyak ada di sosoknya Pak Prabowo," ungkap Budiman.
Kendati begitu, bukan berarti Budiman menganggap Ganjar yang didukung PDI-P itu buruk sebagai bacapres.
Sosok Gubernur Jawa Tengah itu diakuinya tetap memiliki keunggulan dari segi gaya kepemimpinan tersendiri.
Baca juga: Ultimatum PDI-P ke Budiman Sudjatmiko Imbas Dukung Prabowo, Mundur atau Dipecat
Budiman menegaskan bahwa apa yang menjadi pandangannya itu mesti disampaikan sebelum DPP PDI-P memutuskan status keanggotannya.
"Menurut saya, saya sih sebenarnya mencoba menafsirkan apa yang menjadi harapan dan cita-cita dari Ibu Ketua Umum untuk pilpres, kepemimpinan Indonesia ke depan," ujar dia.
"Jadi saya pikir, ya itu langkah saya mungkin dianggap salah secara administratif, secara organisasional. Dan karena itu, saya siap mempertanggungjawabkannya," ungkap dia.
Budiman mengaku siap dipecat dari partai jika pada akhirnya argumentasi itu tetap dianggap salah secara administratif dan organisasi.
Namun, ia menegaskan, ideologi yang dipegangnya tetap sama dengan PDI-P.
"Jadi, kalau saya dipecat, ya paling banter ya itu hanya akan menghapus status administratif saya sebagai anggota PDI Perjuangan. Tapi ideologis saya sama," ucap mantan aktivis itu.
Perlu diketahui, rencananya DPP PDI-P akan mengumumkan nasib Budiman di partai, pada hari ini di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.