Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang “Kompas”: Prabowo Dianggap Paling Mampu Atasi Penegakan Hukum, Termasuk Kasus Korupsi

Kompas.com - 21/08/2023, 14:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra untuk Pemilu 2024, Prabowo Subianto, dinilai paling mampu mengatasi persoalan penegakan hukum, termasuk kasus korupsi.

Ini merujuk pada temuan survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada Senin (21/8/2023).

Survei tersebut merekam persepsi publik terhadap tiga bakal capres. Selain Prabowo, ada nama bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo; dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar, Pendukung Anies Jadi Kunci

Selain isu penegakan hukum, survei juga memetakan pendapat publik soal kemampuan ketiga bakal capres dalam penanganan problem persatuan dan kesatuan, stabilitas politik, hingga kasus korupsi.

Hasilnya, Prabowo dianggap unggul pada penanganan keempat sektor tersebut. Perinciannya sebagai berikut:

Persoalan penegakan hukum

  • Prabowo Subianto: 40,7 persen
  • Ganjar Pranowo: 24,7 persen
  • Anies Baswedan: 14,9 persen

Problem persatuan dan kesatuan

  • Prabowo Subianto: 37,1 persen
  • Ganjar Pranowo: 27 persen
  • Anies Baswedan: 16,6 persen

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Menanjak, Prabowo Mandek

Isu stabilitas politik

  • Prabowo Subianto: 34,3 persen
  • Ganjar Pranowo: 28,3 persen
  • Anies Baswedan: 17,1 persen

Penyelesaian kasus korupsi

  • Prabowo Subianto: 31,7 persen
  • Ganjar Pranowo: 29,5 persen
  • Anies Baswedan: 16,2 persen

Adapun dalam persoalan ekonomi seperti pengentasan kemiskinan dan pengangguran serta isu kesejahteraan sosial, Ganjar unggul dibandingkan Prabowo dan Anies.

Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, mengatakan, keyakinan publik terhadap kemampuan Prabowo dalam menyelesaikan empat persoalan tersebut tak lepas dari sosoknya yang selama ini dikenal sebagai representasi militer.

Atas rekam jejak tersebut, Menteri Pertahanan itu identik dengan ketegasan dan keberanian.

”Dari empat persoalan yang secara umum masuk dalam ruang lingkup politik dan hukum kerap diasosiasikan dengan hadirnya pemimpin yang kuat, tegas, dan berani. Apalagi, hasil survei juga merekam, sosok pemimpin berlatar belakang militer menempati latar belakang yang paling dominan dikehendaki publik sebagai pemimpin,” kata Yohan di Jakarta, Senin (21/8/2023), dikutip dari Kompas.id.

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas ketiga bakal capres secara general. Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Suara Pemilih Jokowi Cenderung Mengalir ke Ganjar Dibanding Prabowo

Berdasarkan hasil survei, Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama. Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.

“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas.

Adapun survei ini dilakukan selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com