Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kapal Selam Tjandrasa Kucing-kucingan dengan 2 Kapal Perang Belanda

Kompas.com - 18/08/2023, 17:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal selam Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), RI Tjandrasa-408 pernah kucing-kucingan dengan dua kapal perang Belanda dalam Operasi Cakra II sekitar pertengahan Agustus 1962.

Peristiwa ini terjadi ketika RI Tjandrasa tengah mengemban misi operasi pembebasan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Saat itu, RI Tjandrasa mulai mendekati Kepulauan Mapia yang menjadi daerah kekuasaan Belanda.

Tepat sekitar pukul 22.00, RI Tjandrasa tiba-tiba menangkap sebuah cahaya lampu dari kejauhan. Jarak lampu cahaya tersebut hanya sekitar 4 mil dari posisi mereka.

Para awak RI Tjandrasa semula mengira bahwa lampu cahaya tersebut berasal dari sebuah kapal nelayan. Perkiraan itu tak lepas karena deteksi sonar RI Tjandrasa tidak jelas.

Akan tetapi, setelah diikuti terus-menerus, sonar RI Tjandrasa tiba-tiba menangkap echo yang semakin lama semakin jelas.

Baca juga: Kisah Kapal Selam Tjandrasa Sukses Susupkan Pasukan RPKAD ke Teluk Tanah Merah

Tak tanggung-tanggung, sonar RI Tjandrasa menangkap dua kapal perang yang dating sekaligus.

"Tidak mungkin kapal nelayan bersama-sama mengarah ke suatu tempat," cerita Letnan Subagijo, seorang perwira torpedo RI Tjandrasa, dikutip dari buku berjudul "Mission Accomplished" karya Atmadji Sumarkidjo.

Setelah mengetahui "sosok" di balik lampu cahaya tersebut, sentral perwira jaga yang telah mendapat laporan langsung mengeluarkan perintah agar RI Tjandrasa "menyelam cepat".

Ketika posisi RI Tjandrasa semakin dekat, juru sonar melaporkan bahwa mereka menangkap suara baling-baling dari kapal perang. Hal ini diperkuat dengan momen RI Tjandrasa yang dapat menangkap suara ping sonar mereka.

Selanjutnya, RI Tjandrasa terus menyelam ke kedalaman 100 meter dengan kecepatan setengah dan haluan zig-zag menuju arah utara Kepulauan Mapia.

Namun, usaha ini ternyata belum membuahkan hasil. Posisi RI Tjandrasa masih terdeteksi oleh kapal perang musuh.

RI Tjandrasa pun menambah kecepatan dan kedalaman sampai mencapai 150 meter. Pada kedalaman ini, barulah deteksi sonar kapal perang Belanda sudah tidak terdengar lagi dan berlahan sasaran kian menjauh.

Baca juga: 2 Kapal Pemburu Ranjau Resmi Masuk Jajaran TNI AL, Prabowo dan KSAL Tekankan Pentingnya Harwat

Subagijo memperkirakan bahwa cuaca di atas permukaan cukup membantunya. Apalagi, langit gelap dan kebetulan ombak cukup besar.

"Mungkin operator sonar mereka agak mabuk," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com