Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Kalau Bahas Politik Praktis, Nanti Saya sama Mas Ganjar "Mojok" Sendiri, Ada Saatnya

Kompas.com - 14/08/2023, 09:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan, tidak ada pembicaraan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo saat bertemu di kediaman keluarga Gus Dur, Minggu (13/8/2023) malam.

Yenny mengatakan bahwa dalam pertemuan itu turut hadir istri Gus Dur yang juga ibunya, Sinta Nuriyah.

"Enggak (pembicaraan Pilpres), hanya nyambung silaturahmi, bicara soal hal-hal kekeluargaan maupun isu-isu, malah lebih banyak soal kemasyarakatan dengan ibu juga," kata Yenny saat ditemui di lokasi, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu malam.

"Kalau bicara soal politik itu nanti, bukan di depan ibu-lah, kalau depan ibu ya pasti politik kebangsaan," ujar dia.

Baca juga: Ketika Yenny Wahid Sanggupi Ajakan Ganjar Keliling Jawa Timur...

Yenny mengatakan bahwa ke depan, bisa saja dia dan Ganjar berbicara soal Pilpres.

Namun, itu akan dilakukan bukan di kediaman Gus Dur. Yenny mengaku akan bicara empat mata hanya dengan Ganjar pada saatnya kelak.

"Kalau politik praktis, nanti saya sama Mas Ganjar saja akan mojok sendiri, ada saatnya nanti," kata Yenny.

Kendati demikian, Yenny belum bisa memastikan kapan pembicaraan empat mata dengan Ganjar terkait Pilpres akan dilakukan.

Menurut dia, hal itu akan mencocokkan jadwal masing-masing. Apalagi, Ganjar sedang gencar-gencarnya keliling Indonesia.

"Selain juga melihat dinamika politik yang sekarang sedang terjadi di Indonesia sampai menjelang pendaftaran nanti. Kita tentu masih melihat itu semua," ucap Yenny.

Baca juga: Kata Yenny Wahid tentang Ganjar: Bukan Orang Asing, Kami Punya Kedekatan...

Yenny dan Ganjar bertemu di kediaman keluarga Gus Dur, Minggu malam.

Kedatangan Ganjar dimulai pukul 19.20 WIB. Ganjar langsung terlibat pembicaraan dengan Yenny dan Sinta.

Pertemuan baru selesai sekitar pukul 21.00 WIB. Keduanya bersama Sinta Nuriyah langsung menyanggupi sesi doorstop wartawan.

Kunjungan ini juga tak berselang lama.

Yenny mengatakan, jabatan publik perlu diduduki oleh orang-orang yang sudah lama terjun di dunia politik demi membuat perubahan yang positif.

"Sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik sudah cukup lama, pasti harus siap untuk menduduki jabatan publik. Karena itu kan memang salah satu tujuan kita adalah untuk menduduki jabatan publik yang strategis agar bisa membuat kebijakan publik, yang membuat perubahan positif di masyarakat," ujar Yenny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).


Menurut dia, jabatan publik merupakan alat yang paling cepat untuk bisa membuat perubahan-perubahan kebijakan di masyarakat.

Yenny juga mengaku dekat dengan bakal calon presiden (capres) yang ada saat ini, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com