Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ziarah ke Makam Raja Mataram Islam di Kotagede, Bantul

Kompas.com - 14/08/2023, 09:46 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP) Anies Baswedan berziarah ke makam Kerajaan Mataram Islam di Kotagede, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (13/8/2023).

Anies merasa terhormat karena dalam ziarahnya ditemani langsung oleh pewaris keturunan raja-raja Mataram Islam.

"Kami merasa terhormat karena ini ditemani langsung oleh mereka yang selama ini menjaga warisan yang amat panjang ini," kata Anies dalam keterangan tertulis, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Ziarah ke Makam Agung di Kompleks Masjid Gedhe Kotagede, Anies Diberi Tombak Cakra

Selain berziarah, Anies mengatakan, mendapatkan amanat sebuah cakra bertuliskan asmaul husna atau nama-nama Tuhan dalam kepercayaan Islam.

Saat pemberian itu, Anies mengingat pengembalian cakra Pangeran Diponegoro oleh pemerintah Belanda.

"Ya ini mengingatkan saya ketika tahun 2015 menerima pengembalian cakra Pangeran Diponegoro yang diambil oleh Belanda pada tahun 1828. Kemudian pada 2015 dikembalikan ke Indonesia dan kami mendapatkan kehormatan untuk mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia menerima cakra itu kembali,” ujarnya.

"Jadi malam hari ini di Kotagede, di makam panembahan senapati, kami menerima sebuah cakra yang bentuknya serupa dari keluarga besar Kotagede anak turunan dari para pendiri mataram islam,” sambung Anies.

Safari politik Anies di Jogja juga sempat menyapa kelompok relawan dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) dan Gerakan Nasional Anies Presiden (GNAP). Anies mengapresiasi kerja yang dilakukan oleh kelompok relawan tersebut.

"Kami mengapresiasi atas support dari teman-teman GPK dan GNAP, insya Allah kita berjalan bersama, makin solid, dan kita ajak semua untuk bergabung untuk mengikhtiarkan keadilan untuk semua,” terang Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Ziarah ke Makam Agung di Masjid Gedhe Kotagede Bantul

“Ikhtiar yang sedang dilakukan bukan tentang satu orang atau kelompok tetapi tentang masa depan bangsa kita, kita tak ingin ketimpangan dan ketidakadilan yang terus menerus,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com