Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Beri Apresiasi kepada 5 Taruna Penggerak Desa Perikanan

Kompas.com - 13/08/2023, 18:47 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) memberikan apresiasi kepada lima taruna Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) yang mampu menjadi penggerak dalam pengembangan masyarakat desa perikanan.

Kelima taruna tersebut berhasil mengembangkan tugas akhir dengan inisiasi positif terkait eduwisata sektor perikanan, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian terumbu karang.

Pertama, Teguh Maulana yang mengembangkan tugas akhir "Inisiasi Pencetusan Desa Mina Eduwisata Kreatif Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung".

Kedua, Firda Yunisa dengan tugas akhir "Pemberdayaan Kelompok dan Pengembangan Wilayah Perikanan Melalui Kegiatan Mina Eduwisata Kampung Nila Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat".

Ketiga, Bella Rahma Sayyida melalui tugas akhir "Pengembangan Wilayah Perikanan Berbasis Sumber Daya Kelautan Perikanan Melalui Kegiatan Penyuluhan Perikanan di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah".

Baca juga: Menteri KP Lepas 73 Lulusan Satdik KP untuk Kerja dan Magang ke Jepang hingga Taiwan

Keempat, Dewaldi dengan tugas akhir "Inisiasi Penumbuhan Desa Mina Wisata Berbasis Penerapan Prinsip Blue Economy di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB)".

Kelima, Festi Mega Rahayu melalui tugas akhir "Upaya Pelestarian Terumbu Karang Melalui Kegiatan Mina Eduwisata Berupa Penanaman 50.000 Fraksi Terumbu Karang Bersama Kelompok Nuansa Pulau di Nusa Penida, Bali".

Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, lulusan satuan pendidikan Kementerian KP diharapkan dapat menciptakan peluang usaha yang luas serta meningkatkan nilai kompetitif produk yang bisa diterima secara global.

Sebab, lulusan satuan pendidikan Kementerian KP adalah garda terdepan untuk memakmurkan Indonesia di sektor kelautan dan perikanan.

Baca juga: Bertemu Gubernur NTT, Menteri KP Bahas Pembangunan Shrimp Estate di Sumba Timur

Trenggono pun menilai bahwa dunia usaha dan industri akan bertumbuh jika sumber daya manusianya unggul, berkembang, dan memiliki kualitas sesuai yang diperlukan. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas dalam membangun sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Senada, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian KP I Nyoman Radiarta mengatakan, para taruna Politeknik AUP memiliki peran untuk berkontribusi memajukan masyarakat. Salah satunya, dengan menjadi penyuluh perikanan untuk menggerakkan masyarakat.

Selain itu, tugas akhir yang dikerjakan para taruna juga diharapkan dapat dikembangkan menjadi cikal bakal program Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian KP.

“Dari lima (tugas akhir tersebut), satu sudah masuk jadi Smart Fisheries Village (SFV) Program BPPSDM, yaitu di Desa Kawali. Saya kaget di Kawali jumlah kelompok (perikanan) sudah bertambah," ujar I Nyoman dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Butuh SDM Indonesia, Prefektur Miyagi, Jepang Bahas Kerja Sama Pengembangan SDM dengan Kementerian KP

I Nyoman mengatakan, ke depan, pihaknya akan mengembangkan berbagai program tersebut dengan lebih baik. Pihaknya pun akan memfasilitasi kompetisi taruna dan dosen agar dapat membuat tugas akhir terbaik.

“Saya (juga) akan terapkan ke satuan-satuan pendidikan lain agar dapat dilanjutkan oleh adik-adik kelasnya,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan pendampingan dari Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) setempat. Sebagai contoh, untuk program di Bali, taruna akan terlebih dahulu menyampaikan presentasi di Satminkal Gondol, Bali. Selanjutnya, Satminkal Gondol melakukan pendampingan di lapangan.

Dengan begitu, I Nyoman berharap, setiap tahun dapat muncul taruna-taruna dengan tugas akhir terbaik. Ia pun berharap, setelah lulus para taruna dapat kembali untuk mengabdi bagi masyarakat di daerahnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com