Dia mengenaskan, AN merupakan partisipasi bersama-sama sebagai upaya untuk memajukan pendidikan dengan hasil refleksi bersama-sama, mendorong kolaborasi dengan semua pihak.
“Jadi, AN benar-benar berfungsi untuk melihat potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di sekolah,” katanya.
Kemudian, AN akan dijadikan umpan balik yang berguna bagi sekolah dan dinas pendidikan dalam proses evaluasi diri dan perencanaan program.
Oleh karenanya, Iwan mengajak seluruh pihak terkait untuk saling mendukung demi peningkatan mutu dunia pendidikan Indonesia.
Sebab, kata dia, pelaksanaan AN memerlukan partisipasi bersama. Koordinasi, sosialisasi, serta kolaborasi dari semua pihak dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, termasuk AN.
Pada kesempatan itu, manfaat AN dikemukakan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Maria Dolorosa T N Ledjepen.
Baca juga: Lewat Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Bisa Lahirkan Generasi Unggul
Dia mengatakan, sekolah mengetahui berbagai poin yang kurang dari mutu pendidikannya melalui AN.
“Dengan begitu, sekolah dapat melakukan perbaikan serta merencanakan kegiatan ke depan agar mutu pendidikan bisa ditingkatkan terus dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Sebagai perwakilan dari pemerintah daerah, Maria menyampaikan beberapa tugas dinas pendidikan dalam pelaksanaan program AN.
Dia mengatakan, dinas pendidikan bertanggung jawab untuk memastikan program AN dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan para peserta didik merasa nyaman dan aman selama prosesnya.
Dinas pendidikan juga menginformasikan jadwal hingga melakukan sosialisasi kepada sekolah yang dilanjutkan dengan sosialisasi kepada para peserta didik dan orang tua murid.
Baca juga: Kemendikbud: Sekolah Harus Bentuk Satgas TPPK untuk Redam Kekerasan
“Selain itu, kami mendorong sekolah untuk memperkenalkan para peserta didik terhadap perangkat yang digunakan saat AN untuk mengatasi kekhawatiran dan rasa kurang nyaman saat pelaksanaan program,” ujarnya.
Maria mengatakan, salah satu tugasnya adalah menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasarana teknologi informasi dan komputer (TIK).
“Kami juga melakukan koordinasi dengan Perusahan Listrik Negara (PLN), Telkom, dan sekolah untuk ketersediaan listrik dan internet saat pelaksanaan AN,” jelasnya.