Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional

Kompas.com - 11/08/2023, 10:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional.

Penetapan ini diatur lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan oleh Jokowi pada Jumat (4/8/2023) lalu.

"Memutuskan, menetapkan: Keputusan Presiden tentang Hari Kebaya Nasional. Kesatu: Menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional," demikian bunyi Keppres 19/2023.

Kemudian, Keppres ini juga mengatur bahwa Hari Kebaya Nasional bukan merupakan hari libur.

Baca juga: Hadiri Istana Berkebaya, Presiden dan Pejabat Negara Kompak Pakai Baju Sadariah dan Kebaya Encim

Keppres ini dibuat dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Pertama, kebaya merupakan identitias nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis.

Kebaya disebut telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Pertimbangan kedua, kebaya berkembang menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan yang berskala nasional maupun internasional.

Kemudian, pada Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dinyatakan bahwa Revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan. Sebab, seluruh perempuan yang hadir pada kongres tersebut memakai kain kebaya.

"Bahwa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya, maka pemerintah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional," bunyi keppres tersebut.

Baca juga: Sunat Massal Vonis Ferdy Sambo dkk, Jokowi: Saya Hormati Keputusan yang Ada

Sebelumnya, dalam acara "Istana Berkebaya" yang digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023) lalu, Jokowi mengajak masyarakat untuk lebih sering mengenakan kebaya.

"Kita ini kan ingin mengenalkan kembali (kebaya) agar kita kembali kepada karakter dan kepribadian Indonesia. Karena sekali lagi, kebaya adalah karakter masyarakat, khususnya wanita Indonesia yang anggun, lemah lembut, sopan, dan bersahaja," ujar Jokowi usai mengikuti acara pada Minggu lalu.

"Ini harus terus dilakukan dengan gencar tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah, karena setiap daerah juga ada (kebaya masing-masing)," katanya lagi.

Menurut Jokowi, ragam kreasi dan inovasi desain kebaya akan memperkaya khazanah mode kebaya Tanah Air.

Dengan keragaman itu, mantan Wali Kota Solo ini berharap kebaya bisa semakin digemari semua kalangan.

"Ini makin tidak hanya menteri, tidak hanya di gubernur, tetapi masyarakat secara luas kita ingin menyenangkan kembali. Menggemari kembali pemakaian kebaya di semua event di Tanah Air," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Dorong Masyarakat Lebih Sering Pakai Kebaya, tapi Tak Perlu Dipaksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com