Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Anjing Menggonggong Relawan dan Buzzer Ikut Menyalak

Kompas.com - 10/08/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RIUH dan gaduh sekali, terutama di dunia maya, setelah muncul dan menyebarnya kata-kata seperti berikut ini:

Manusia yang menutupi kejahatannya itu lebih buruk dari keledai... Ia menghentikan revolusi mental... Ia ingin memperpanjang kekuasaannya... Ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Itu bajingan tolol, bajingan tolol itu sekaligus bajingan pengecut. Bajingan, tapi pengecut.”

Lontaran pernyataan ini menimbulkan adu mulut dan kata-kata gaya para ibu-ibu rumah tangga di kampung-kampung kumuh dan perumahan padat sesak.

Adu mulut ini ditandai dengan semburan ludah dari mulut yang terlibat dalam pertengkaran mulut itu.

Adu mulut ini dalam bahasa Jawa disebut padu. Dalam bahasa Minahasa (Sulawesi Utara) disebut baku ambe. Suasana ini bisa kita tonton di layar televisi atau di media sosial.

Suasana ini adalah bagian dari kenyataan komunikasi politik saat ini di negeri di jaman rezim yang mempopulerkan istilah “cawe-cawe” masa kini.

Suasana “padu atau baku ambe politik” di masa rezim sekarang diiringi dengan jargon nasihat yang muncul dari suatu percakapan di layar televisi antara seorang kakek dan nenek berbedak tebal yang berbunyi “pemimpin harus punya nyali dan berani serta jangan jangan sombong”.

Suasana politik jelang pemilihan umum saat ini mengingatkan saya (penulis artikel ini) pada artikel dalam buku Negara Melodrama tulisan budayawan Garin Nugoro.

Garin Nugroho dalam salah satu artikel di buku itu memilih judul “Komunikasi Politik Istana” (halaman 71 - 74, terbitan Penerbit Gading Yogyakarta tahun 2019).

Dalam artikel di bawah judul Komunikasi Politik Istana ini ada kalimat berbunyi seperti ini: ”pepatah berganti, anjing menggonggong kafilah dan aparatnya diajak menggonggong”.

Dalam diskusi santai saya dengan Garin dahulu, pernah muncul pula pepatah “anjing menggonggong, kafilah dengan para relawan dan pendengungnya jangan ikut menggonggong atau menyalak-nyalak”.

Karena kalau hal itu terjadi seperti saat ini, setelah ada pernyataan “bajingan pengecut”, maka kalau boleh meminjam kalimat Garin Nugroho, akan tercipta suasana riuh, penuh konflik (mulut atau padu atau baku ambe), sementara kafilah tidak pernah sampai tujuan, masyarakat kehilangan panduan (menghadapi pemilihan umum 2024).

Memang bisa ditebak lontaran pernyataan “Ia bajingan pengecut” ini bisa dianalogikan dengan gonggongan anjing dalam pepatah itu.

Dan lontaran pernyataan itu akan ditanggapi dengan balasan gonggongan atau salakan dari para relawan dan pendengung orang yang jadi obyek pencetus pernyataan “bajingan pengecut” tersebut.

Untuk menghadapi gongongan semacam itu (“bajingan pengecut”), mungkin para relawan bisa merenungkan kembali nasihat atau anjuran yang pernah ditulis dalam buku berjudul “Berpolitik Tanpa Partai - Fenomena Relawan Dalam Pilpres” tulisan Kristin Samah dan Fransisca Ria Susanti tahun 2014 (Diterbitkan Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com