JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyebut ada dugaan pelecehan seksual fisik dan non fisik dalam pemilihan Miss Universe Indonesia.
Tak hanya itu, ada juga peristiwa pengambilan foto tanpa persetujuan yang menyebabkan korban merasa dipermalukan.
Hal tersebut disampaikan Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtya menanggapi kasus pelecehan seksual dan penelanjangan peserta pemilihan Miss Universe Indonesia.
"Komnas Perempuan mengidentifikasikan adanya dugaan pelecehan seksual non fisik, pelecehan seksual fisik dan pengambilan foto tanpa persetujuan yang menyebabkan korban merasa dipermalukan dan direndahkan martabatnya,” kata Alimatul dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Satgas PPKS Universitas Indonesia Berhenti Terima Laporan Kasus Kekerasan Seksual
Alimatul mengatakan, dari penjelasan kuasa hukum kepada Komnas Perempuan, korban tidak hanya mendapat pelecehan yang dilakukan saat seleksi berlangsung.
Setelah korban melapor, ada sejumlah pihak yang melakukan perundungan siber atau cyber bullying ke korban.
"Cyber bullying itu semakin menekan korban yang saat ini tengah berupaya mengatasi rasa trauma, malu dan takut dari peristiwa body-checking," kata Alimatul.
Selain itu, Komnas Perempuan juga mendapat pengaduan dari kuasa hukum korban yang menyebut penelanjangan dengan alasan body-checking tidak pernah diketahui oleh kontestan sejak awal.
Korban disebut diminta melepas seluruh pakaian dalam ruangan yang tidak tertutup dan dihadiri lawan jenis.
Baca juga: Tangis Tak Rela Finalis Miss Universe Indonesia yang Direndahkan Saat Body Checking Tanpa Busana
Pelapor juga diminta untuk melepaskan baju, diperiksa hingga ke bagian intim, difoto, dan direkam.
Sebelumnya, Finalis Miss Universe Indonesia mengaku dibentak dan dimarahi ketika menolak berpose tanpa busana.
Hal itu diungkapkan salah satu finalis berinisial PJ dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
"Semua bermula ketika kami mengikuti agenda fitting pakaian. Saat itu, saya diminta untuk mencoba sebuah gaun," kata dia kepada wartawan.
Baca juga: Wakili Finalis Miss Universe Indonesia, Kuasa Hukum Diperiksa Polisi soal Dugaan Pelecehan Seksual
Setelah memilih gaun yang sesuai, PJ lantas membawa gaun itu dan masuk ke ballroom untuk mengikuti sesi pemotretan.
Namun, sebelum sesi itu dimulai, oknum event organizer (EO) kontes kecantikan itu menyebutkan salah satu agenda tambahan, yakni body checking.