Jekek pun mengapresiasi puluhan ribu kader posyandu yang rela tidak mendapatkan insentif, tetapi tetap bekerja keras demi mencegah anak-anak di Kabupaten Wonogiri tidak terkena stunting.
Jekek menambahkan, penyebab stunting yang dialami pada bayi dan anak lantaran pola makan, pola asuh, hingga pola lingkungan.
Untuk pola makan, Pemkab Wonogiri memberikan pemahaman bahwa pola makan merupakan hal yang vital dan rentan. Untuk itu, ruang edukasi menjadi hal penting dan harus dilakukan.
“Dulu stunting itu merepresentasikan kemiskinan. Namun faktanya tidak demikian. Banyak orangtua yang mampu bahkan berprofesi guru tetapi anaknya berstatus stunting. Berarti, pola makannya tidak tepat dan pola asuhnya tidak tepat,” jelasnya.
Selain gencar mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pola makan, pola asuh anak yang benar, Pemkab Wonogiri juga menganggarkan dana sebesar Rp 7 miliar setiap tahun untuk program pemberian makanan tambahan bagi anak stunting.
Baca juga: Kekeringan Landa Wonogiri, Debit Air Menurun, Pemkab Bangun Sumur
“Agar memiliki pemahaman yang utuh tentang stunting. Kami support pemberian makanan tambahan dengan anggaran setiap tahunnya mencapai Rp 7 miliar,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.