Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sebut Lukas Enembe Tak Peduli Kondisi Kesehatan

Kompas.com - 08/08/2023, 08:10 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, tersangka dugaan suap dan gratifikasi, Gubernur Papua Lukas Enembe tidak mempedulikan kesehatannya.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima, Lukas menolak minum obat dari dokter.

“Memang faktual betul bersangkutan tidak mempedulikan kesehatannya,” kata Ali dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Lukas Enembe Disebut Jorok di Rutan, Pengacara: Hiperbola Itu, di Rumah Bersih

Ali meminta kuasa hukum dan pihak keluarga mengingatkan Lukas agar mau menjalani pemeriksaan oleh dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

Mereka juga diharapkan menasihati Lukas agar mau makan dan mengonsumsi obat.

“Ini kan semua dalam rangka kelancaran proses sidang,” ujar Ali.

Ia mengungkapkan, pihak internal KPK sudah menggelar rapat guna membahas persoalan di Rumah Tahanan (Rutan) Merah Putih tempat Lukas ditahan.

Sebanyak 20 tahanan menulis surat protes kepada KPK karena perilaku Lukas yang dianggap tidak sehat dan menjijikan.

“Kami tindak lanjuti penyelesaian sedang kami bahas,” tutur Ali.

Baca juga: Ulah Lukas Enembe Saat Sidang, Gebrak Meja hingga Diminta Hakim Tahan Emosi

Meski demikian, KPK belum menyimpulkan apakah Lukas harus ditahan di tempat khusus agar ia tidak mengganggu tahanan lainnya.

Menurut Ali, KPK harus memastikan perlakuan terhadap tahanan tidak dibedakan satu sama lain. Menempatkan Lukas di tempat khusus juga membutuhkan banyak pertimbangan.

“Pembahasannya belum sampai kesimpulan,” kata dia.

Sebelumnya, tahanan di Rutan Merah Putih (MP) KPK mengeluhkan tabiat Lukas Enembe yang mengompol hingga meludah di berbagai tempat.

Keluhan mereka dituangkan dalam surat bersama yang melampirkan tanda tangan 20 tahanan, termasuk Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan dan Mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono.

Baca juga: Minta Lukas Enembe Ikuti Petunjuk Dokter, Hakim: Ini untuk Kesehatan Saudara

Dalam surat yang ditandatangani terdakwa dugaan suap pengadaan Helikopter Agusta Westland (AW)-101 John Irfan Kenway, mereka mengungkapkan kondisi Lukas yang tidak higienis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com