JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat, Rizki Natakusumah, mengingatkan bahwa masalah pribadi tak perlu sampai membawa-bawa institusi negara terkait penggerudukan yang dilakukan 40 anggota Kodam I/Bukit Barisan terhadap Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara.
Salah satu prajurit TNI yang melakukan penggerudukan, Mayor Dedi Hasibuan, hendak berkoordinasi dengan kepolisian terkait penangguhan penahanan saudaranya yang menjadi tersangka kasus tanah.
"Kami harap permasalahan personal semacam ini bisa diselesaikan dengan baik, tanpa harus membawa-bawa institusi negara," ujar Rizki saat dimintai konfirmasi, Senin (7/8/2023).
Baca juga: TNI Datangi Mapolrestabes Medan Dinilai Halangi Penegakan Hukum
Rizki menyampaikan, semua anggota penyelenggara negara, baik ASN, polisi, dan TNI harus berkaca bahwa mereka adalah abdi negara yang mempunyai etika profesi yang harus dipatuhi dan dihormati.
Selain itu, Rizki mengimbau kepada semua pihak untuk menghormati proses hukum yang ada.
"Jika ada keberatan dengan proses hukum, silakan menempuh upaya yang diatur hukum," ucap dia.
Sementara itu, Rizki mengingatkan aparat penegak hukum untuk bisa mengatasi masalah yang ada.
Dia tak ingin masalah yang timbul malah menimbulkan kegaduhan di ruang publik.
"Bagi aparat penegak hukum juga kami harap bisa mengelola kendala-kendala penegakan hukum dengan bijak, sehingga tidak perlu sampai jadi kegaduhan di publik," ujar Rizki.
Baca juga: Anggota Komisi I Dorong Pom TNI Pelajari Kasus Penggerudukan Mapolrestabes Medan
Mayor Dedi Hasibuan bersama puluhan anggota TNI berseragam lengkap menggeruduk Mapolrestabes Medan, Sabtu (5/8/2023).
Kedatangan mereka berkaitan dengan ditangkapnya tersangka mafia tanah, Ahmad Rosyid Hasibuan (ARH) yang rupanya saudara dari Mayor Dedi, Penasihat Hukum Kodam I Bukit Barisan.
"Mayor Dedi dan ARH mereka bersaudara," kata Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian saat konferensi pers bersama Polda Sumut, Minggu (6/8/2023) dini hari.
Riko mengungkapkan, apa yang dilakukan Dedi tak ada kaitannya dengan tugasnya sebagai anggota TNI.
Sementara itu, dalam video yang beredar luas, Dedi dan para anggotanya mendatangi Mapolrestabes Medan dan menemui Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.
Pertemuan tersebut diisi debat panas antara keduanya. Dengan nada keras, Mayor Dedi meminta penangguhan penahanan ARH.