Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Jajal LRT untuk Ketiga Kalinya, Sebut Kekurangan Harus Dimaklumi

Kompas.com - 04/08/2023, 07:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perjalanan dengan moda transportasi light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dari Kota Depok ke Jakarta Pusat pada Kamis (3/8/2023).

Perjalanan kali ini dilakukannya bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat terkait.

Presiden juga mengajak para pegiat media sosial dan wartawan Istana Kepresidenan.

Rombongan Kepala Negara berangkat dari Stasiun Harjamukti di Depok sekitar pukul 08.17 WIB.

Baca juga: Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Coba Naik LRT, Nyaman

Selama perjalanan dari Depok ke Jakarta Pusat, ada 12 stasiun LRT yang dilewati, yakni Stasiun Harjamukti, Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun TMII, Stasiun Cawang, Stasiun Ciliwung, Stasiun Cikoko, Stasiun Pancoran, Stasiun Kuningan, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Setiabudi, dan Stasiun Dukuh Atas.

Rombongan Presiden Jokowi tiba di Stasiun Dukuh Atas sekitar pukul 09.15 WIB. Sehingga total waktu perjalanan LRT dari Depok ke Jakarta Pusat selama sekitar 45 menit.

Jokowi merasa nyaman tapi ingatkan keamanan penumpang

Selama perjalanan di LRT, Presiden Jokowi sempat berbincang dengan awak media.

Jokowi menceritakan bahwa sudah tiga kali ini menjajal LRT. Ia pun mengaku merasa nyaman naik moda transportasi tersebut.

"Saya sudah tiga kali ini nyoba, ya nyaman. Saya rasakan semua kan, nyaman," ujarnya.

Baca juga: Jajal LRT Jabodebek, Jokowi Naik dari Stasiun Harjamukti dan Turun di Dukuh Atas

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mengingatkan agar pengelola bersama pihak terkait terus melakukan pemeriksaan sistem dan teknis LRT.

Selain itu, Jokowi juga berpesan agar keamanan dan keselamatan perjalanan diutamakan.

"Yang paling penting saya selalu sampaikan, cek terus. Karena ini masih uji coba, yang berkaitan dengan sistem, keamanan, keselamatan, itu utama," katanya.

Selama perjalanan, Kepala Negara juga menyempatkan diri menyapa dan mengajak jurnalis berfoto secara bergantian.

Jurnalis berkesempatan duduk satu bangku dengan Presiden dan menanyakan hal-hal kecil, seperti "Bagaimana perjalanannya Pak?" "Nyaman ya Pak ?"

Baca juga: Ingatkan soal Keselamatan, Jokowi: Tak Usah Tergesa-gesa LRT Dioperasikan

Salah satu wartawan yang tinggal di kawasan Cibubur sempat berkata kepada Presiden bahwa dirinya senang dengan adanya LRT. Sebab, nantinya transportasi tersebut memudahkannya menuju Jakarta saat melakukan peliputan.

Presiden mengangguk-angguk dan tersenyum mendengar penuturannya.

Bicara soal kekurangan

Dalam sesi bincang-bincang di dalam LRT, Presiden Jokowi pun sempat menjawab perihal anggapan bahwa desain LRT yang dinilai tidak tepat sejak awal.

Menurut Jokowi, ketidaksempurnaan itu merupakan proses dari pembangunan yang baru dilakukan pertama kalinya.

"Kita harus ingat MRT kita bangun pertama kali, LRT baru pertama kali kita bangun, baru pertama kali semua. Kereta cepat juga baru pertama kali," ujar Jokowi.

"Jadi, kalau ada yang masih belum sempurna, perbaikan, koreksi, ya semua memang harus dievaluasi. Enggak bisa langsung bagus," katanya lagi.

Baca juga: Jokowi Bantah Pembangunan LRT Jabodebek Tanpa Perencanaan Matang

Mantan Wali Kota Solo ini lantas kembali menekankan soal keamanan dan keselamatan.

Oleh karenanya, pelaksanaan uji coba perjalanan dinilainya penting terus dilakukan.

"Pada saat digunakan masyarakat keamanan dan keselamatan masyarakat aman semua," kata Jokowi.

Sementara itu, dalam sesi pernyataan pers setelah perjalanan, Presiden Jokowi menekankan agar semua pihak tidak mencari-cari kesalahan LRT.

Ia mengatakan, kesalahan pasti ada dan terjadi. Terlebih LRT dibangun untuk pertama kalinya.

Presiden menekankan LRT yang sudah ada saat ini merupakan produksi anak bangsa.

"Tadi kan sudah saya sampaikan, ini LRT yang pertama kali dikerjakan sehingga kalau ada koreksi akan kami perbaiki, tetapi jangan senang mencari-cari kesalahan karena kesalahan pasti ada karena baru pertama kali," ujar Jokowi.

Baca juga: Ditemukan Masalah, Operasional LRT Jabodebek Bisa Mundur dari Jadwal

"Dan ini adalah produksi INKA, konstruksinya dikerjakan oleh kita sendiri sehingga kalau ada kurang-kurang harus dimaklumi tetapi harus tetap diperbaiki," katanya lagi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi membantah jika pembangunan LRT dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Menurutnya, semua hal sudah direncanakan dengan baik. Hanya saja, kondisi di lapangan membutuhkan berbagai penyesuaian.

"Enggak lah, semua direncanakan. Semua kami hitung. Tetapi, di lapangan tetap ada penyesuaian, ada adjustment, ada penyesuaian, saya kira biasa," tutur Jokowi.

"Secara keseluruhan baik. Enak, nyaman," katanya lagi.

Baca juga: Ridwan Kamil Usul Bangun BRT, LRT, dan Cable Car di Bandung Raya

Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan menteri dan pejabat terkait selama perjalanan naik LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan menteri dan pejabat terkait selama perjalanan naik LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).

Jangan tergesa-gesa dioperasikan

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta agar pengoperasian LRT untuk masyarakat umum tidak tergesa-gesa dilakukan.

Presiden ingin agar keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang nantinya bisa terjamin.

"Urusan keamanan dan keselamatan harus kami tinjau betul. Jadi tidak usah tergesa-gesa untuk dioperasikan, tetapi semua urusan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan harus diutamakan," ujar Jokowi.

Selain itu, Kepala Negara mengharapkan LRT bisa membantu mengurangi macet di Jakarta apabila sudah beroperasi secara penuh nantinya.

Baca juga: Ingatkan soal Keselamatan, Jokowi: Tak Usah Tergesa-gesa LRT Dioperasikan

Presiden pun meminta masyarakat tidak menuntut kesempurnaan dalam setiap moda transportasi yang baru dibangun. Sebab, semuanya baru pertama kali dikembangkan dan perlu ada koreksi.

"MRT baru pertama kali di Indonesia, LRT baru pertama kali, kereta cepat juga baru pertama kali di Indonesia sehingga apabila ada kekurangan, ada yang perlu dikoreksi sehingga itu wajar," ujar Jokowi.

"Jangan mengharapkan semuanya langsung sempurna, karena pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, perbaikan teknis, dan yang lainnya," katanya lagi.

Pembangunan LRT akan berlanjut

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyatakan bahwa LRT jalur Harjamukti-Dukuh Agas merupakan pembangunan tahap pertama.

"Sekali lagi ini kan yang tahapan pertama, mestinya tak hanya sampai Cibubur tetapi juga sampai Bogor Kemudian juga ke arah Bekasi, Depok, Tangerang, semuanya," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Jalur LRT Akan Berlanjut hingga Bogor

Termasuk, Jokowi mengungkapkan, agar bagaimana nantinya menjadikan LRT lebih terintegrasi dengan transportasi lain.

"Ya nanti semuanya, sekali lagi ini baru pertama kali dibangun, jangan mengharapkan semuanya sempurna, pasti ada perbaikan, dan semuanya akan diteruskan enggak berhenti di sini saja," ujarnya.

Presiden menambahkan, nantinya di kawasan Dukuh Atas akan digunakan sebagai titik pertemuan berbagai moda transportasi MRT, LRT, KRL, Kereta Bandara dan Transjakarta.

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan soal rencana operasional LRT untuk masyarakat.

Baca juga: Jokowi Minta LRT Jabodebek Tidak Tergesa-gesa Dioperasikan, Kemenhub: Kami Siapkan Dulu Segala Sesuatunya...

Menurut Budi Karya, pihaknya tetap merujuk kepada pedoman yang diberikan Presiden bahwa tidak perlu tergesa-gesa. Sehingga, Kementerian Perhubungan akan terus melakukan uji coba perjalanan LRT.

"Pada saat uji coba berhasil, kita buka. Jadi bisa jadi (operasional) menjadi 20 Agustus, atau 30 Agustus," kata Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan sudah mendaftarkan sekitar 10 tim untuk melakukan uji coba secara intensif pada 1 hingga 30 Agustus 2023.

Dalam rangka uji coba, menurutnya, pemberian beban yang maksimum dalam perjalanan LRT juga diperlukan.

"Ini kan memang suatu proses yang tidak mudah. dan Insya Allah dalam dua minggu ini improvement itu banyak sekali," ujar Budi Karya.

Baca juga: Menhub Pastikan Waktu Tempuh LRT Jabodebek Tetap 43 Menit meski Melambat Saat Menikung di Kuningan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com